Adara Relief- Jakarta. Akibat krisis bahan bakar di seluruh rumah sakit Gaza, sekiranya 700 pasien gagal ginjal nyawanya terancam karena tidak bisa menggunakan mesin untuk cuci darah. Lalu sebanyak 40 ruang operasi akan terganggu, di mana ada 250 jadwal operasi setiap harinya. Satu rumah sakit di setiap bulannya, membutuhkan tidak kurang dari 450 ribu liter bahan bakar.
Bahan bakar menjadi kebutuhan utama selama pemadaman listrik di Gaza yang hampir 20 jam per harinya. Pasalnya, listrik yang padam ini juga membahayakan kehidupan ratusan wanita hamil yang membutuhkan tindak persalinan, namun ruang operasi tidak bisa berfungsi. Tak hanya itu, kehidupan ratusan bayi prematur juga akan terancam. Pasalnya kehidupan mereka secara langsung bergantung pada pasokan listrik di bangsal bayi rumah sakit di seantero Gaza.