Gaza – Tidak seperti biasanya, area sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pemberdayaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di hari pertama tahun ajaran baru, penuh dengan para wali siswa dan anak-anak mereka, dalam berbagai protes, menolak keputusan UNRWA yang menambah jumlah siswa di setiap kelas hingga 50 siswa.
Di hari seperti ini biasanya para wali siswa datang sendiri-sendiri bersama putranya, namun sekang ini mereka datang untuk mencatatkan kehadiran siswa dan hanya berkunjung ke sekolah sekitar satu setengah jam saja, kemudian pulang ke rumah-rumah mereka.
Dewan wali siswa menggalang serangkaian protes dan menolak keputusan UNRWA yang dinilai berbahaya bagi masa depan pendidikan anak-anak mereka, utamanya adalah keputusan UNRWA menambah jumlah siswa di satu kelas dari 36 menjadi 50 siswa.
UNRWA masih tetap menolak membatalkan keputusannya dalam masalah pemangkasan pelayanan dan pendidikan dan yang lainnya, sehingga menciptakan eskalasi situasi dengan Serikat Pegawai UNRWA, di mana keputusan penambahan jumlah siwa dalam kelas dan pemberian libur tanpa gaji telah menjadi tema pemangkasan ini.