Adara Relief – Al Quds. Perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai penjaga garda terdepan masjid Al Aqsa. Adalah
Ummu Thariq, yang merupakan salah satu murabithah (penjaga) masjid Al Aqsa yang telah berusia lanjut. Meski demikian, ia sangat gigih dalam membela dan menjaga Al Aqsa.
Ia pun kerap mengalami tindak kekerasan dari tentara Zionis, dijauhkan dari masjid Al Aqsa dan dilarang keluar rumah oleh zionis Yahudi.
Dalam salah satu media, Ummu Thariq Hashlamun berbicara tentang peran positif perempuan Al Quds yang menjadi murabithah Al Aqsa.
“Murabithah Al Aqsa adalah mereka yang berada di garda terdepan dalam menjaga Masjid Al Aqsa yang diberkahi. Peran ini sudah kami jalani sejak bertahun-tahun. Kami mencoba dengan segala upaya dan kekuatan serta tekad yang kami miliki untuk melawan Zionis Yahudi dan para ekstrimsnya,” ujarnya.
“Menjaga Al Aqsa dengan segala yang kami miliki. Meskipun kami mengalami tindak kekerasan, pemukulan, penganiayaan, penghinaan, dan pengasingan dari Zionis Israel sebagai konsekuensi kami mengemban peran penting ini. Kami tidak akan pernah bosan dan tak pernah lelah, kami akan selalu berdiri dan bertahan hingga nafas terakhir kami,” lanjutnya kemudian.
Dalam beberapa tahun terakhir, zionis semakin meningkatkan tindak kekerasan terhadap para murabithah Al Aqsa, yang mencoba menghalau para ekstrimis Yahudi masuk ke Masjid Al Aqsa. Mereka tidak hanya melakukan kekerasan verbal dan fisik, namun juga kekerasan moral. Zionis juga melakukan tindak pemukulan, penangkapan paksa, bahkan menjadikan mereka sebagai tahanan rumah.
Namun hal itu tidak menghalangi keteguhan para murobithoh, serta tidak mengurangi sedikitpun semangat dan tekad mereka menjaga Al Aqsa, termasuk Ummu Thoriq.
“Kami tidak akan berlaku lemah lembut dihadapan penjajah. Kami berjuang bersama puluhan murabithah melawan penjajah zionis Yahudi. Dengan suara dan kekuatan kami, kami akan menggetarkan zionis,” tekadnya kuat.
sumber: meemmagazine.net