JAKARTA-Di pengungsian Palestina di Suriah, banyak anak telah kehilangan masa kecil mereka. Mereka mengalami krisis identitas karena berstatus sebagai pengungsi di negara yang jauh dari tanah air mereka. Berbagai permasalahan seperti kemiskinan dan terbatasnya kebutuhan dasar juga membuat banyak anak tidak mendapatkan hak-hak mereka, salah satunya hak atas pendidikan. Tetapi sekarang, dengan bantuan dari Sahabat Adara, anak-anak pengungsi Palestina di Suriah bisa kembali bersekolah. Pada 11 September 2025, Sahabat Adara melalui Adara Relief International melaksanakan program Back to School yang memberi manfaat bagi 250 anak Palestina di kamp Atimah, Suriah.

Berdasarkan data dari UNRWA, ada 438.000 pengungsi Palestina di Suriah yang hidup di tengah kondisi yang memprihatinkan. Lebih dari 90 persen pengungsi berada di bawah garis kemiskinan dan hidup dengan mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk bisa memenuhi kebutuhan primer mereka. Lebih dari 62 persen pengungsi Palestina di Suriah juga mengalami kerawanan pangan pada tahun 2024, membuat prioritas mereka tertuju pada kebutuhan pangan untuk bertahan hidup. Di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, menempuh pendidikan menjadi mimpi yang nyaris mustahil bagi anak-anak pengungsi.
Kemiskinan dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup telah merenggut masa kanak-kanak dari anak-anak pengungsi Palestina di Suriah. Di usia mereka yang masih belia, mereka harus mengorbankan hak-hak dasar seperti kesempatan menempuh pendidikan, waktu bermain, juga keinginan-keinginan pribadi mereka. Di tengah kondisi para pengungsi yang memprihatinkan, prioritas mereka adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar agar bisa bertahan hidup. Akibatnya, anak-anak kehilangan kesempatan untuk belajar dan bermain sebagaimana anak-anak di belahan dunia lainnya.

Akan tetapi, sekarang kondisi anak-anak pengungsi Palestina di Suriah sudah lebih membaik. Pada 11 September 2025, Sahabat Adara bersama Adara Relief International meluncurkan program Back to School untuk anak-anak pengungsi Palestina di Suriah. Bantuan ini seolah mewujudkan mimpi anak-anak pengungsi Palestina yang tidak pernah membayangkan akan membawa ransel berisi buku-buku dan menuntut ilmu di sekolah. Dengan dilaksanakannya program Back to School, sebanyak 250 anak pengungsi Palestina di kamp Atimah, Suriah, bisa bersekolah dan kembali mengejar impian-impian mereka.




Di belahan dunia lainnya, rutinitas pergi ke sekolah di pagi hari mungkin menjadi hal yang biasa bagi anak-anak. Namun, bagi anak-anak pengungsi Palestina di Suriah, bisa kembali bersekolah merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mereka. Terima kasih Sahabat Adara, bantuan darimu kini telah membantu mewujudkan mimpi ratusan anak Palestina di Suriah. Semoga bantuan pendidikan ini akan melahirkan generasi-generasi Palestina yang cerdas dan bisa membanggakan tanah air mereka.







