Tawanan wanita Lina Al-Jerboni menjalani operasi kandung empedu, dimana operasi berlangsung selama dua jam karena situasi sulit yang membawa Al-Jerboni untuk melakukan operasi.
Pengacara Taghreed Jahshan mengatakan, penasihat hukum “Asosiasi Perempuan untuk para tahanan wanita” dalam keterangan pers Minggu (9/6), Salah satu dokter yang diwawancarai mengatakan bahwa prosedur untuk melakukan operasi harus diurus sejak lama, terutama karena tahanan menderita infeksi parah pada kandung empedu dan tawanan harus menginap di rumah sakit selama empat hari untuk pengobatan terhadap infeksi dengan injeksi intravena.
Dia menjelaskan bahwa tangan dan kaki tawanan terikat di atas tempat tidur sedang dia di rumah sakit, dan penjagaan terus dilakukan oleh sipir laki-laki dan perempuan.
Dan tawanan mengatakan kepada pengacara Taghreed Jahshan sebelum ia masuk rumah sakit, ”Ketakutan terbesar adalah keberadaan sipir, yang membuatnya merasa sulit untuk bergerak bahkan gerakan sederhana sekalipun dan dia dalam keadaan terikat”
Pengacara mengatakan bahwa dia berbicara dengan para sipir yang menyertainya setelah penyelidikan, tetapi mereka mengatakan kepadanya bahwa ini adalah aturan hukum yang mengharuskan adanya seorang sipir, selain itu tidak ada sipir-sipir perempuan dengan jumlah yang cukup, dan bahwa aturan hukum ini juga berlaku untuk para tahanan wanita Yahudi.
Perlu dicatat bahwa Lena Al-Jerboni ditahan sejak Maret 2002 dan dijatuhi hukuman penjara selama 17 tahun.