Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan momentum penting yang menjadi tonggak awal bersatunya pemuda Indonesia dalam berjuang meraih kemerdekaan. Dikenal dengan Sumpah Pemuda, golongan pemuda mencetuskan ikrar, “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa”.
Melalui Sumpah Pemuda, para muda mudi Indonesia bertekad untuk mengakhiri penjajahan dengan melawan kolonialisme. Dari sini lah, masyarakat Indonesia memiliki kesadaran atas rasa nasionalisme meski terdiri dari banyak suku, etnis, bahasa, dan agama.
Meski telah 92 tahun berlalu, namun semangat para pemuda Indonesia yang bersatu dalam satu tujuan melawan kolonialisme dan memperjuangkan kemerdekaan tetap patut kita kobarkan.
Pergerakan yang diinisiasi oleh pemuda ini kemudian sampai pada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Seperti kita ketahui bersama, pengakuan kedaulatan Indonesia sebagai negara, pertama kali bukan datang dari negara-negara Barat, tetapi dari rakyat Palestina.
Syekh Muhammad Amin Al Husaini, seorang ulama yang kharismatik dan mufti besar Palestina menunjukkan dukungan yang kuat atas kemerdekaan Indonesia. Meskipun saat itu beliau sedang berjuang melawan imperialis Inggris dan Zionis yang ingin menguasai kota Al Quds, namun daya juang beliau tidak pernah surut.
Ia bahkan mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Usahanya ini berbuah manis karena berhasil meyakinkan Mesir yang kemudian diikuti oleh Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan Afghanistan. Dukungan untuk menyokong kemerdekaan Indonesia pun tidak hanya dalam bentuk diplomasi, tetapi juga dengan bantuan materi.
Terikat Sejarah
Sebagai bangsa yang terikat sejarah dengan Palestina, hendaknya sebagai pemuda, kita membuka mata selebar-lebarnya atas kondisi yang menimpa Palestina saat ini.
Para pemuda Palestina, khususnya mereka yang berada di Gaza Palestina, disebut sebagai orang-orang yang bertalenta namun untuk bertahan hidup mereka harus bekerja keras dan mengesampingkan impian-impian besar mereka. Terutama, di tengah kondisi krisis sosial ekonomi akibat blokade dan penjajahan.
Untuk itu, Adara Relief International ingin mengajak para muda mudi Indonesia untuk bersama-sama, bersatu, berkomitmen, dan mendeklarasikan sumpah untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju gerbang pintu kemerdekaan.
Kita bisa memulainya melalui gerakan-gerakan kecil yang secara konsisten dilakukan, di antaranya:
1. Aktif mengikuti kegiatan bertema Palestina, seperti kajian, webinar, dan lain-lain.
2. Berdonasi sesuai kemampuan. Bisa dimulai melalui #Gerakan10ribu untuk Palestina.
3. Menyebarkan informasi terkait Palestina kepada orang-orang terdekat melalui sosial media.
4. Memberikan doa terbaik untuk saudara kita di Palestina.
Mari bersama-sama mengaplikasikan semangat para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu tujuan melawan Zionis dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar Program Bantuan Adara untuk Palestina.
Klik disini untuk cari tahu program donasi untuk Palestina.