• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, November 14, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel

Situasi Apokaliptik Jalur Gaza yang Cantik: Dari Pusat Arsip yang Terbakar hingga Gereja yang Runtuh

Kisah di Balik Situs Bersejarah yang Dihancurkan Israel (Bagian III)

by Adara Relief International
Februari 16, 2024
in Artikel, Jelajah, Sorotan
Reading Time: 6 mins read
0 0
0
Asap yang membumbung dan langit yang kelabu adalah pemandangan sehari-hari di Jalur Gaza di bawah pengeboman Israel (AFP Photo)

Asap yang membumbung dan langit yang kelabu adalah pemandangan sehari-hari di Jalur Gaza di bawah pengeboman Israel (AFP Photo)

112
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Lebih dari 133 hari setelah Israel melancarkan serangannya ke Gaza, bom masih berjatuhan di berbagai wilayah Gaza dan serangan artileri tidak kunjung berhenti, menyebabkan 4 persen penduduk Gaza terbunuh, terluka, ataupun hilang. Menurut statistik terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menyentuh angka 28.663 orang, sementara korban yang terluka menjadi 68.395 orang, dengan 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Selain membunuh sejumlah besar manusia, bencana kemanusiaan terbesar pada abad modern ini juga membunuh sejumlah bangunan bersejarah dan artefak budaya. Baru-baru ini, sebuah laporan Kementerian Kebudayaan Palestina mengenai kerusakan yang dilakukan Israel terhadap warisan Palestina menyebutkan bahwa serangan Israel di Gaza telah menghancurkan 207 bangunan penting dan bersejarah, termasuk 144 di Kota Tua dan 25 situs keagamaan.

Kerusakan juga terjadi pada situs arkeologi Pelabuhan Anthedon, pelabuhan pertama yang beroperasi di Gaza, juga pemakaman Romawi kuno dan pemakaman Persemakmuran, tempat lebih dari 3.000 tentara Inggris dan persemakmuran dimakamkan selama Perang Dunia Pertama dan Kedua.

Kombinasi gambar menunjukkan pemandangan udara Masjid Hassaina dan pelabuhan di Kota Gaza sebelum dan sesudah agresi terbaru. Kawasan bersejarah tersebut rusak berat akibat pengeboman Israel (Mohammed Abed/AFP/Getty Images)

Vandalisme Israel terhadap Palestina, sejak Nakba hingga Kini

Cultural Wash atau Penghapusan budaya dan sejarah Palestina telah lama menjadi taktik perang Israel. Pada 1948 milisi Zionis menyapu lingkungan Al-Quds (Yerusalem) dan pusat kota lainnya di Palestina, menyebabkan puluhan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi karena ketakutan. Mereka pergi dengan tergesa-gesa dan hanya membawa apa yang dapat mereka genggam. Terlalu banyak harta berharga yang mereka tinggalkan dengan berharap bahwa mereka akan kembali dalam hitungan pekan. Namun yang terjadi, segala yang ditinggalkan justru dirampas dan diambil alih oleh penjajah, termasuk buku. Pada peristiwa Nakba, sebanyak 30.000 buku dan manuskrip dijarah dari rumah-rumah warga Palestina.

Penjarahan ini tidak berhenti pada 1948, melainkan berlanjut hingga saat ini. Pada tahun 1982, selama invasi Israel ke Lebanon, Israel menjarah dan menyita perpustakaan dan arsip Organisasi Pembebasan Palestina (PLO); perpustakaan dan arsip dirusak selama Intifada Kedua; sementara Gaza telah berulang kali menjadi sasaran vandalisme Israel.

Pada akhir November lalu, Pusat Arsip Gaza, yang berisi ribuan dokumen sejarah berusia lebih dari 150 tahun, dihancurkan oleh Israel. Yahya Al-Sarraj, Walikota Gaza, menggambarkan penghancuran arsip-arsip tersebut sebagai upaya yang disengaja untuk menghapus sebagian besar ingatan dunia tentang Palestina. Israel turut menghancurkan banyak perpustakaan dan toko buku di Jalur Gaza, termasuk Perpustakaan Umum Kota Gaza dan Perpustakaan Samir Mansour yang juga merupakan toko buku ikonik di Gaza.

 

 

1 of 2
- +

1. Seorang anak laki-laki Palestina membaca buku di perpustakaan Samir Mansour di Kota Gaza. Perpustakaan ini terkena imbas pengeboman pada 10 Oktober 2023. (Rizek Abdeljawad/Xinhua)

2. Dokumen-dokumen yang menjadi abu berserakan di dalam Pusat Arsip gedung kotamadya Gaza. (AFP)

Literary Hub, situs web sastra harian yang diluncurkan pada 2015, membandingkan pengeboman perpustakaan di Gaza dengan serangan terhadap perpustakaan di Sarajevo pada tahun 1992. Ketika itu, pasukan Serbia meratakan Perpustakaan Nasional dan Universitas Bosnia Herzegovina.

“Penghancuran perpustakaan di Gaza merupakan sebuah pengingat bahwa genosida lebih dari sekadar pemusnahan massal kehidupan manusia secara terencana; ini juga tentang penghancuran budaya, bahasa, sejarah, dan situs komunitas bersama yang telah diperhitungkan dan sering kali penuh dendam,” kata Literary Hub dalam sebuah pernyataan.

Perpustakaan adalah gudang budaya yang menyimpan kenangan kolektif, melestarikan warisan budaya, merekam perkembangan masyarakat, dan memberikan ruang kepada individu untuk berinteraksi, belajar, dan berkembang. Upaya terus-menerus Israel dalam melakukan vandalisme terhadap manuskrip, arsip, dan buku-buku Palestina berarti juga upaya untuk menghapus bukti keberadaan Palestina dan sejarah yang berdiri di atasnya.

Gereja pun menjadi sasaran penyerangan

 

1 of 3
- +

1. Bagian dalam Gereja Ortodoks Saint Porphyrius (Greek City Times)

2. Kerusakan kompleks Gereja Ortodoks Saint Porphyrius pada Oktober 2023. (Ali Jadallah/Anadolu)

3. Upaya pencarian dan penyelamatan dilakukan di sekitar Gereja Ortodoks Saint Porphyrius setelah serangan udara Israel pada Oktober 2023. (Ali Jadallah/Anadolu)

Ilustrasi

Gaza merupakan rumah bagi sekitar 1000 orang pemeluk agama Kristen. Mereka hidup berdampingan dengan umat Islam dan memiliki sejumlah gereja bersejarah yang masih terjaga dan digunakan untuk beribadah. Dalam Operasi Pedang Besi Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023, gereja-gereja ini digunakan sebagai tempat berlindung bagi warga Kristen dengan keyakinan bahwa dalam hukum internasional rumah ibadah tidak boleh menjadi sasaran penyerangan.

Salah satu gereja yang dijadikan tempat berlindung adalah Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius yang terletak di lingkungan al-Zaitoun, Kota Tua Gaza. Gereja ini merupakan gereja tertua ketiga di dunia, dibangun pada tahun 425 di atas fondasi situs pagan kuno. Porphyrius merupakan nama seorang santo Bizantium yang menjalankan misinya dalam menutup kuil-kuil pagan. Ia dimakamkan di halaman gereja.

Namun, belum genap dua pekan agresi, pada Kamis malam, 19 Oktober 2023, Israel mengebom kompleks gereja ortodoks tersebut. Langit-langit gereja runtuh, 18 orang yang mencari perlindungan terbunuh dalam sekejap. Ibrahim Jahsan, penduduk Gaza yang berlindung di gereja tersebut menyesalkan pengeboman brutal itu, tetapi ia memutuskan untuk bertahan. “Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan apa yang sedang kami alami. Kami dibaptis di sini, dan kami akan mati di sini,” pungkasnya.

Dengan luas sekitar 25 hektar, Biara Tell Umm Amer atau Saint Hilarion adalah salah satu biara terbesar di Timur Tengah (World Monuments Fund)

Menurut Euro-Med Monitor, Biara Kristen Tell Umm Amer (Monastery of Saint Hilarion) juga menjadi sasaran serangan Israel, meskipun situs tersebut telah dimasukkan ke daftar sementara Warisan Dunia UNESCO. Biara ini terletak di bagian selatan kota Gaza, dan diyakini sebagai tempat kelahiran Saint Hilarion, seorang penduduk asli Gaza yang merupakan biarawan Suriah-Palestina pada abad keempat. Ia dianggap sebagai pionir awal monastisisme, jalan hidup yang menarik diri dari dunia dan fokus pada kehidupan spiritual.

Biara ini didirikan pada tahun 400 M atau telah berusia lebih dari 1.600 tahun, menjadikannya sebagai salah satu Biara Kristen tertua di Timur Tengah. Selama berabad-abad, Biara Saint Hilarion menjadi tempat persinggahan bagi peziarah di persimpangan antara Mesir, Palestina, Suriah, dan Mesopotamia (Irak). Saat ini, meskipun restorasi belum selesai dilakukan, penduduk Gaza kerap mengunjungi biara ini untuk beribadah.

Serangan Israel terhadap Kristen Palestina dan rumah ibadahnya bahkan terjadi menjelang Natal 2023, tepatnya pada Sabtu (16/12). “Pada hari ini seorang penembak jitu Israel membunuh dua wanita Kristen di dalam Paroki Keluarga Kudus di Gaza, tempat keluarga Kristen Gaza berlindung sejak agresi dimulai,” kata Patriarkat Latin Al-Quds (Yerusalem) dalam sebuah pernyataan. Hingga kini, Israel terus menyerang tanpa pandang bulu; asalkan ia seorang Palestina, berapa pun usianya, apa pun gendernya; apa pun agamanya, maka ia adalah target pembunuhan yang sah di mata penjajah.

Ledakan terjadi di sekitar Paroki Keluarga Kudus di Gaza (ACN-UK)

Dengan kehancuran situs sejarah satu demi satu, Gaza, kota eksotis dan bersejarah, tempat berkumpulnya warisan peradaban Palestina itu, kini tampak apokaliptik; berdebu, compang-camping dengan puing yang berserak, asap membumbung di mana-mana, serta dipenuhi suara drone dan desingan peluru yang memekakkan telinga. Bader al-Zaharna, penduduk Gaza yang menghuni Kota Tua mengatakan bahwa wilayah itu menjelma seperti kota hantu, dengan orang-orang berwajah pucat yang berjalan gontai. Semangat dan gairah hidup mereka seolah ditelan habis oleh Israel, si pelahap maut. “Yang tersisa hanya kenangan, rasanya muak dan sedih menyaksikan kehancuran situs budaya dan agama yang selama ini kami jaga,” katanya.

Dalam sebuah pernyataan bersama pada 9 Januari 2024, Kelompok Regional Arab di Dewan Monumen dan Situs Internasional (ICOMOS) menegaskan bahwa penghancuran yang disengaja atas warisan kemanusiaan dan budaya Gaza merupakan kejahatan perang

dan pelanggaran nyata terhadap perjanjian, konvensi, dan undang-undang perlindungan warisan budaya internasional, khususnya Konvensi Internasional tahun 1972 untuk Perlindungan Situs Warisan Dunia; Konvensi Jenewa Keempat tahun 1949, Konvensi Den Haag tahun 1954 untuk Perlindungan Kekayaan Budaya dalam Konflik Bersenjata; dan Deklarasi Warisan Dunia UNESCO tahun 2001. (LMS)

 

Referensi

Al-Barsh, Ahmed. Report on the Impact of the Recent War in 2023 on the Cultural Heritage in Gaza Strip-Palestine, November 7, 2023. https://www.heritageforpeace.org/wp-content/uploads/2023/11/Report-of-the-effects-of-the-last-war-of-2023-on-the-cultural-heritage-in-Gaza-Strip-Palestine-english.pdf

Statement of the Arab Regional Group at the International Council of Monuments and Sites (ICOMOS) on Palestine and the Current War in Gaza, January 9, 2024. https://drive.google.com/file/d/15rdQo1nrmcSWaBwB21cWbRZPKNPBp8P6/view

Palestinian Ministry of Culture. The Second Preliminary Report on the Cultural Sector Damage, December 6, 2023. https://arablit.org/wp-content/uploads/2023/12/English-.pdf

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/-israel-destroyed-central-archives-of-gaza-city-head-of-gaza-municipality/3068555

https://www.aljazeera.com/news/2024/1/14/a-cultural-genocide-which-of-gazas-heritage-sites-have-been-destroyed

https://www.aljazeera.com/features/2023/10/20/we-were-baptised-here-and-we-will-die-here-gazas-oldest-church-bombed

https://www.aljazeera.com/news/2023/12/17/israeli-forces-kill-two-christian-women-in-cold-blood-inside-gaza-church

Baca Juga

Penggalian Masjid Al-Aqsa: Upaya Israel untuk Menghapuskan Identitas Islam di Al-Quds (Yerusalem)

Luka yang Tersembunyi: Tentang Panen Zaitun yang Kandas dan Ancaman Aneksasi yang Meluas di Tepi Barat

https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-12649597/The-archaeological-sites-risk-wiped-Israeli-Palestinian-conflict-oldest-Christian-Church-Gaza-unprecedented-Roman-necropolis-containing-130-tombs.html

https://librarianswithpalestine.org/gaza-report-2024/

https://www.middleeasteye.net/discover/palestine-gaza-hidden-heritage-five-historic-sites

https://www.middleeasteye.net/news/israel-palestine-war-gaza-public-library-destroyed-bombing

https://www.newarab.com/analysis/how-israels-war-erasing-gazas-history-and-culture

https://newlinesmag.com/reportage/the-past-is-being-destroyed-in-palestine-as-well-as-the-present/

https://www.palestine-studies.org/en/node/78440

https://theconversation.com/palestinian-christians-and-muslims-have-lived-together-in-the-region-for-centuries-and-several-were-killed-recently-while-sheltering-in-the-historic-church-of-saint-porphyrius-216335

https://www.theguardian.com/world/gallery/2024/jan/11/palestinian-cultural-heritage-gaza-destruction-in-pictures

https://www.theguardian.com/world/2024/feb/04/everything-beautiful-has-been-destroyed-palestinians-mourn-a-city-in-tatters?utm_term=65bf440ee99c05e94e1f3074805019ef&utm_campaign=GuardianTodayUK&utm_source=esp&utm_medium=Email&CMP=GTUK_email

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

Tags: ArtikelGazaPalestina
ShareTweetSendShare
Previous Post

Mesir sedang Menyiapkan “Border Zone” untuk Warga Palestina yang Terusir

Next Post

Israel Menolak Pengakuan atas Negara Palestina

Adara Relief International

Related Posts

Peresmian terowongan di “Kota David”, dekat lingkungan Masjid Al-Aqsa (MEE)
Sorotan

Penggalian Masjid Al-Aqsa: Upaya Israel untuk Menghapuskan Identitas Islam di Al-Quds (Yerusalem)

by Adara Relief International
November 11, 2025
0
37

Pada pertengahan September lalu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, meresmikan situs wisata arkeologi kontroversial yang dipimpin oleh kelompok pemukim...

Read moreDetails
Tentara Israel melindungi pemukim ilegal yang membawa senjata di Hebron, Tepi Barat (Al Jazeera)

Luka yang Tersembunyi: Tentang Panen Zaitun yang Kandas dan Ancaman Aneksasi yang Meluas di Tepi Barat

November 5, 2025
24
Tawanan yang dibebaskan di Tepi Barat membuat simbol kebebasan dengan jarinya (The Guardian)

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

Oktober 30, 2025
41
Penduduk Gaza berjalan di puing-puing kehancuran akibat Genosida (MEE)

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

Oktober 21, 2025
40
Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

Oktober 14, 2025
1.9k
Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Oktober 6, 2025
1k
Next Post
Israel Menolak Pengakuan atas Negara Palestina

Israel Menolak Pengakuan atas Negara Palestina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkah dalam Tiap Suapan untuk 4.000 Warga Deir Balah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630