Kementrian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa 57 warga Palestina gugur syahid sejak awal intifadhah al Quds dari awal Oktober lalu di Tepi Barat, al Quds dan Jalur Gaza. Sebanyak 13 di antaranya adalah anak-anak, seorang ibu hamil dan seorang tawanan yang meninggal akibat penelantara medis di rumah sakit Zionis Suroka.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu (24/10), Kementrian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa 22,8% syuhada adalah anak-anak. Sementara itu jumlah syuhada yang gugur di Tepi Barat dan al Quds mencapai 39 syuhada dan di Jalur Gaza 17 syuhada, termasuk seorang ibu hamil dan anak bayinya yang berusia kurang dua tahun. Sementara itu seorang pemuda gugur di daerah Haurah di Nagev, wilayah Paletina terjajah tahun 1948.
Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa rata-rata jumlah syuhada sejak meletus intifadhah dari awal Oktober lalu, setiak 10 jam satu orang syahid. Sementara itu setiap jamnya sebanyak 10 warga terluka.
Terakait dengan korban luka, rumah sakit-rumah sakit di Tepi Barat dan Jalur Gaza mencatat sekitar 2000 korban luka tembak peluru timah panas dan peluru tajam yang dibukus karet, akibat serangan pemukulan, terbakar dan sekitar 450 di antaranya adalah anak-anak dan kaum wanita. Itu belum termasuk yang mengalami sesak nafas dan terkena tembak langsung gas air mata yang jumlahnya mencapai lebih dari 4 ribu orang. (asw/infopalestina.com)