Bismillahirrahmanirrahim
SERUAN ULAMA DAN TOKOH AGAMA AL-QUDS
Ketua Badan Wakaf dan Situs-situs Suci Islam, Ketua Lembaga Tinggi Islam, Mufti al-Quds dan Negeri Palestina, Pelaksana mandat Qâdhi (Hakim Agung)
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58)
Saudara-saudara kami, khususnya putera-puteri penduduk Baitul Maqdis, dan rakyat Palestina yang senantiasa berjaga pada umumnya.
Selama bertahun-tahun penjajah (zionis) menjajah al-Quds dan semua wilayah Palestina, merenggut tekad, kesabaran, keteguhan dan penjagaan kalian di atas bumi Palestina dan di tempat Isra’ Rasulullah saw (Masjid al Aqsha). Namun, Allah Azza wa jalla mengembalikan rencana buruk para penjajah itu dan menghinakan mereka. Hari ini, kalian menorehkan lembaran kejayaan baru, kalian hidup dengan penuh izzah dan kemuliaan atas karunia Allah. Kini berkat kegigihan, keteguhan dan pertahanan kalian di sekeliling Masjid Yang Diberkahi. Sebagai penghargaan atas sikap mulia, komitmen dan atas keteguhan ini, kami menegaskan beberapa hal berikut:
1. Semoga Allah memberikan rahmat bagi para syuhada yang mulia, yang telah membayar kemuliaan umat ini dengan darah mereka. Semoga Allah merahmati mereka semua serta menempatkan mereka bersama orang-orang shalih. kepada Allah agar menyehatkan dan menyembuhkan mereka yang terluka sehingga bisa kembali meneruskan perjuangan dan pengorbanan mereka bersama putra-putri bangsa. Kita berharap agar para tawanan segera dibebaskan dan orang-orang yang dijatuhi hukuman menjauh dari Masjid al-Aqsha dan al-Quds dapat segera kembali.
2. Sesungguhnya kekukuhan yang menyejarah, keterpaduan dan satu kata dalam sikap tentang persoalan al-Aqsha, itulah yang memaksa para penjajah untuk meninjau ulang kebijakan mereka yang salah dan kejam atas Masjid al-Aqsha kita. Semoga Allah mencatatkan hal ini dalam lembaran amal baik kalian. Kami berharap tekad yang tinggi ini terus terangkat, tegakkan kepala dengan penuh izzah, karena jalan masih panjang dan dikelilingi aral dan duri.
3. Memaksa penjajah untuk menghilangkan electronic gate (pintu elektronik) dan CCTV serta menurunkan metal detector dan penghalang besi. Ini adalah tuntutan kami yang yang sangat pantas. Salah satu bentuk dipenuhinya tuntutan ini adalah pengembalian kunci-kunci pintu al-Magharibah -yang dirampas sejak tahun 1967- kepada pihak wakaf Islam dan kaum muslimin dapat kembali memasuki masjid dari seluruh pintu dengan bebas tanpa hambatan apapun. Ini adalah sebagian tuntutan bangsa kami yang harus terus diperjuangkan untuk direalisasikan. Sehingga Masjid al-Aqsha akan tetap tinggi dan mulia, serta bisa dimasuki oleh kaum muslimin dengan kebebasan penuh, sempurna tanpa dikurangi apa pun.
4. Menegaskan kembali bahwa Badan Wakaf dan Situs-situs Suci Islam adalah penanggungjawab langsung Masjid al-Aqsha yang diberkahi, penanggung jawab seluruh urusan Masjid al-Aqsha dan penentu seluruh kebijakan. Para penjajah tak dibenarkan sekalipun untuk ikut campur di dalamnya. Kami menghargai setinggi-tingginyanya Badan Wakaf Islam, seluruh staf dan para penjaga Masjid al-Aqsha. Juga kami haturkan terima kasih kepada para pejabat pembangunan dan recovery atas konsistensi dan perjuangannya. Kami akan terus dan tetap selamanya menjadi penopang dan pendukung sikap mulia mereka.
5. Menghaturkan penghargaan tinggi kepada Pimpinan Kerajaan Yordania, Yang Mulia Raja Abdullah II, para pimpinan Palestina, Perwakilan Pimpinan Palestina yang diwakili Presiden Mahmud Abbas atas dukungan, komitmen dan sikap mereka. Kami memohon kepada yang Mulia Raja Abdullah II yang bertanggungjawab melindungi dan merawat situs-situs Islam dan Kristen terutama Masjid al-Aqsha untuk menggunakan seluruh kekuatan tekanan politik kepada penjajah untuk menahan diri dan bertindak sewenang-wenang.
6. Mengoptimalkan semua kekuatan komponen bangsa Palestina dan putra-putri bangsa baik muslim maupun Kristen di Tepi Barat dan Jalur Gaza serta seluruh anak-anak kita, para pimpinan, anggota-anggota parlemen di dalam Palestina dari berbagai kalangan atas sikap mulia mereka yang menggambarkan kesungguhan loyalitas dan cinta mereka terhadap tanah air yang dijanjikan.
7. Menegaskan penolakan pembatasan umur untuk memasuki Masjid al-Aqsha. Masjid adalah hak bagi semua muslimin dewasa juga anak-anak. Kami memohon kepada Badan Wakaf Islam di al-Quds untuk menutup –sementara- semua masjid yang ada di Al-Quds Jumat depan ini, untuk mengerahkan seluruh jamaah shalat ke Masjid al-Aqsha Yang diberkahi.
8. Dari semua pemaparan di atas, kami sebagai referensi keagamaan (tokoh agama) di kota al-Quds berjanji kepada kalian untuk tetap amanah dalam menjaga masjid kita dan membelanya. Dalam rangka kemenangan yang kita raih ini kami mengundang semua anak bangsa di al-Quds dan di dalam Palestina serta siapa saja yang bisa menjangkau Masjid al-Aqsha untuk masuk secara bersama-sama ke dalam Masjid al-Aqsha. Bertakbir dan bertahlil seraya memanjatkan doa kepada Allah agar menjaga masjid kita, al-Quds kita dan rakyat ini, dengan hahl-hal yang laik untuk Masjid al-Aqsha. Serta menghilangkan peluang penjajah yang senantiasa mengawasi kita, dan agar mereka tak kembali melakukan hal-hal yang menghalangi orang-orang yang hendak shalat di Masjid al-Aqsha secara bebas.
Kita teriakkan slogan Masjid al-aqsha
“GARIS MERAH JANGAN DILANGGAR!!!”
(Batasan Hak Umat Yang Harus dipahami penjajah)
Al-Quds, 3 Dzul Qa’dah 1438 H – 27 Juli 2017 M
Alih bahasa : Nurbaiti
Editor : Bannasari
Adara Relief International