JAKARTA-Namanya Aysel Abu al-Arja, bayi berusia 11 bulan dari Gaza yang beberapa waktu lalu meninggal karena kekurangan gizi dan minimnya perawatan medis akibat blokade. Di tempat lain, bayi seusia Aysel mungkin sedang belajar berjalan, atau mengucapkan kata pertama, tapi di Gaza, bayi-bayi ini meregang nyawa akibat kelaparan. Karena tak ingin ada bayi lain yang bernasib sama seperti Aysel, pada 16 dan 18 Agustus 2025, Adara Relief International berkolaborasi dengan beberapa lembaga di antaranya: Sanggar Al-Quran Mardani Lima, Harum Care dan Sekolah Alam Bintaro untuk menyalurkan makanan siap saji yang memberi manfaat bagi 2.300 orang di Khan Yunis.
Aysel adalah satu di antara banyak anak di Gaza yang kehilangan nyawa akibat malnutrisi. Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melaporkan bahwa angka malnutrisi anak di Jalur Gaza mencapai rekor tertinggi pada Agustus 2025. Berdasarkan hasil skrining, persentase anak yang mengalami gizi buruk akut melonjak menjadi 13,5% pada Agustus, naik dari 8,3% pada Juli. Kondisi ini semakin memburuk karena 10 pusat gizi rawat jalan di Kota Gaza dan Gaza utara terpaksa ditutup akibat perintah evakuasi berulang dan serangan Israel, membuat anak-anak tidak bisa mendapatkan perawatan yang memadai.
Meski anak-anak adalah kelompok yang paling rentan menjadi korban dari kelaparan yang disengaja oleh Israel, namun bukan berarti orang dewasa tidak luput dari ancaman kelaparan. B’Tselem mencatat lebih dari 2.500 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 18.500 lainnya terluka saat berusaha mengakses konvoi bantuan, dengan kata lain, Israel dengan sengaja menargetkan warga yang kelaparan dengan cara memancing mereka dengan distribusi bantuan. Sistem distribusi mematikan ini telah membuat banyak orang kehilangan ayah, ibu, serta saudara mereka yang pamit untuk “mencari makanan” namun tidak pernah kembali.

Israel telah menjadikan makanan sebagai senjata di Gaza, membuat korban berjatuhan hampir setiap hari akibat kelaparan. Karena tak ingin situasi menjadi lebih buruk, Sahabat Adara melalui Adara Relief International berusaha mengirimkan makanan dengan aman kepada penduduk Gaza. Pada 16 dan 18 Agustus 2025, amanah makanan siap saji dari Sanggar Al-Quran Mardani Lima, Harum Care dan Sekolah Alam Bintaro telah ditunaikan. Makanan siap saji dimasak di dapur umum kemudian dibagikan kepada 2.300 orang di Khan Yunis.



Di tengah langkanya sepotong roti dan sesuap nasi di Gaza, bantuan dari Sahabat Adara telah menjadi berkah yang sangat berarti bagi mereka. “Terima kasih, Adara” “Semoga Allah memberkahi kalian” dan ungkapan rasa syukur lainnya diucapkan dengan tulus oleh penduduk Gaza yang menerima bantuan makanan siap saji dari Sahabat Adara. Ungkapan tersebut pastinya juga mereka tujukan kepada Sahabat Adara, sebab tanpa bantuan dari Sahabat Adara, makanan siap saji ini mungkin tidak akan bisa menjangkau ribuan saudara kita di Gaza. Makanan yang mereka santap akan habis, tapi semoga keberkahannya akan terus mengalir untuk kita semua.