JAKARTA-Dalam genosida Gaza, anak-anak dan perempuan merupakan kelompok yang paling rentan. Selain terancam oleh pengeboman, anak-anak dan perempuan juga rentan terserang berbagai penyakit, baik fisik maupun mental. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, pada 9 September 2025, Sahabat Adara bersama Adara Relief International mengirimkan women and children kit yang memberi manfaat bagi 167 keluarga di Gaza selatan.

Genosida dan blokade ketat yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza selama dua tahun telah mengubah hidup banyak anak dan perempuan di Gaza. Banyak perempuan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, juga tak sedikit perempuan hamil yang kondisinya memprihatinkan karena malnutrisi dan runtuhnya fasilitas kesehatan di Gaza.
Anak-anak Gaza juga menghadapi tekanan yang berat dalam genosida. Mereka tidak bisa bersekolah, dan waktu bermain mereka terenggut karena setiap hari harus berjuang mencari makanan dan air bersih untuk bertahan hidup. Banyak anak juga telah kehilangan orang tua mereka akibat pengeboman, membuat mereka kehilangan sosok pelindung di tengah kengerian genosida yang sedang berlangsung.

Anak-anak dan perempuan yang seharusnya menjadi kelompok yang dilindungi, pada kenyataannya juga menjadi korban dalam genosida Gaza. Mereka menanggung beban fisik dan mental yang sangat berat, memanggil kita semua untuk mengulurkan tangan. Untuk menjawab panggilan tersebut, pada 9 September 2025, Sahabat Adara bersama Adara Relief International mengirimkan women and children kit yang memberi manfaat bagi 167 keluarga di Gaza selatan.



Meski genosida suatu hari nanti akan berakhir, membangun kembali Gaza akan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Selain itu, memulihkan fisik dan mental anak-anak dan perempuan Gaza juga pasti tidak akan mudah. Akan tetapi, bantuan dari Sahabat Adara telah menjadi bukti kepedulian terhadap mereka di tengah dunia yang bungkam. Terima kasih Sahabat Adara, bantuan darimu telah disalurkan, menjadi pelukan hangat dari Indonesia untuk anak-anak dan perempuan Gaza.








