Gaza – Wanita PBB, dengan dukungan dari pemerintahan Jepang, hari ini telah membuka seminar internasional pertama pada tema “kekerasan perempuan dalam konteks kemanusiaan di jalur Gaza”.
Untuk pertama kalinya di Gaza, lebih dari 250 negara dan delegasi internasional dari masyarakat, kemanusiaan dan organisasi pengembangan dan bantuan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan pencegahan dan menanggapi kekerasan perempuan di jalur Gaza.
Konferensi tersebut dihadiri dari Dr. Haifa Al Agha, menteri urusan wanita, Dr. Dubravka Simonovic, reporter khusus tentang kekerasan terhadap wanita, dan Hiroyuki Kajita, sekretaris pertama/kepala dari kerjasama ekonomi – delegasi kantor Jepang untuk otoritas Palestina, seminar tersebut telah dibuka dengan pernyataan yang keras dari tanggungjawab semua peserta untuk melindungi hidup dan hak wanita Palestina dan kebutuhan kemajuan secara cepat.
“Seminar tersebut telah diadakan di waktu yang tepat” Dr. Haifa Al Agha mengatakan disaat menandai pembukaan tersebut, “kami harus menemukan solusi yang tepat untuk ditujukan kepada kekerasan perempuan dan mengurangi penderitaan kekerasan tersebut. Kekerasan perempuan sangat kuat menggoyang struktur warga Gaza dan hal yang penting untuk ditangani dan diselesaikan.
Kondisi hidup yang sulit merupakan dampak dari blokade yang telah berlangsung selama 9 tahun, eskalasi kekerangan yang berulang-ulang dan kehancuran dalam skala yang besar dan tidak ada tempat tinggal, telah memperburuk kerentanan kondisi yang telah ada sebelumnya dan mengancam struktur sosial dan meningkatkan tensi yang disebabkan tingginya insiden kekerasan wanita.
Para peserta menekankan secara signi kan usaha dari pemeran kemanusiaan internasional dan masyarakat Gaza di 2 tahun terakhir dalam meningkatkan skala intervensi mereka dan tanggungjawab mereka terhadap kekerasan terhadap wanita , tetapi juga kebutuhan dalam jumlah yang besar dan masih ada tantangan yang terus menjaga wanita bisu.
Kemajuan tersebut membuat banyak kebutuhan tercapai” Dr. Sabine Machi sewaktu pembukaan dan “kami tidak bisa menghindar dari tanggungjawab kami bersama untuk melindungi wanita dan perempuan meskipun hal tersebut sulit. Di sana adalah sebuah kebutuhan yang penting untuk meningkatkan usaha kami dalam membangun koordinasi yang lebih dan memadukan pelayanan dari kekerasan wanita dalam bidang provinsi.
Inisiatif terbaru untuk menilai cakupan dan tingkat kekerasan wanita kebutuhan dan tanggapan di Gaza, UNFPA pemetaan kekerasan berbasis gender, pengawasan pelayanan yang ada, atau mendatakan peneliti wanita PBB dalam menanggapi pelayanan terhadap kekerasan wanita di Gaza merupakan langkah-langkah yang telah kongkret untuk membangun kualitas, koordinasi, dan pelayanan terpadu dan mempertahankan dukungan dan respon.
Fokus utama dalam masalah kekerasan wanita di konteks kemanusiaan, internasional dan Gaza dan pengembangan secara mekanisme spesi k dan pedoman untuk memecahkan kekerasan gender dalam tanggapan darurat, menyiapkan pondasi utama untuk memperbaiki tanggapan dan koordinasi dalam kekerasan wanita di Gaza.
Menyadari ungensi kuatnya respon kekerasan wanita, peserta akan melakukan persidangan di hari kedua untuk mengidenti kasi rekomendasi kongkret untuk meningkatkan respon kekerasan wanita di Gaza.