Delapan puluh persen penduduk Jalur Gaza yang terkepung, menderita kekurangan listrik yang parah, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan Senin (2/8).
“Sebanyak 80% penduduk Gaza menjalani sebagian besar hidup mereka dalam kegelapan, dengan pasokan listrik selama 10—12 jam per hari,” kata ICRC dalam sebuah penelitian baru-baru ini. Pemadaman listrik menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari bagi warga Gaza, dengan mayoritas penduduk tidak dapat mendinginkan makanan dan pabrik pengolahan air limbah tidak dapat beroperasi.
Baca berita terkait:
Darurat Listrik, Lebih dari 80% Rakyat Palestina Hidup dalam Kegelapan
Zionis Melarang Masuknya Bahan Bakar untuk Pembangkit Listrik Gaza
Zionis Sita Peralatan Listrik yang Didanai Uni Eropa di Tepi Barat
Gaza telah mengalami krisis energi yang parah karena pengepungan berkelanjutan oleh Zionis telah membatasi pasokan dan masuknya bahan bakar yang dibutuhkan untuk menyalakan satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza. Akibatnya, pabrik hanya menghasilkan 50% dari yang dibutuhkan. Jalur Gaza juga menerima 120 megawatt listrik dari Zionis Israel dan 30 megawatt lebih dari Mesir.
Sumber: Middleeastmonitor.com
***
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.
Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.