Segala puji hanya untuk Allah. Sholawat dan salam semoga tercurah untuk Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Jika kita ingin mengetahui siapakah kelompok termulia umat Islam saat ini. Mereka adalah yang menjaga kesucian Al-Aqsha yang diberkahi dan membela kemulian umat yang kini terhinakan. Semoga kita termasuk didalamnya.
Kalian para pembela Al-Aqsha, adalah kelompok termulia. Semoga kontribusi dan pengorbanan kalian untuk tempat Isra Nabi Muhammad SAW Allah mendapatkan balasan kebaikan.
Satu hal yang menjadi catatan kita, bahwa umat masih membutuhkan kerja-kerja keras kita . Dan jika masih ada anak-anak, laki-laki maupun perempuan yang belum tahu bahaya yang sedang menimpa Al-Aqsha. Maka tugas kita belum tuntas. Ada puluhan bahkan ribuan dan jutaan orang yang tidak tahu persoalan besar masjid Al-Aqsha.
Demi Allah ini adalah kenyataan yang ada, jutaan Umat Nabi Muhammad al-Musthafa ada yang bahkan belum tahu di mana masjid Al-Aqsha, tidak juga tahu bahwa ada persoalan dan bahaya besar, bahwa Al-Aqsha tertawan.
Karena itu kita perlu terus menambah kerja kita lebih keras lagi. Saya yakin masih banyak potensi yang belum sepenuhnya tercurahkan, masih banyak hal yang belum kita lakukan. Anak-anak kita masih membutuhkan curahan kesungguhan kita. Mereka perlu banyak informasi dan menunggu kita.
Untuk itulah kita perlu menjaga keikhlasan dalam kerja-kerja kita untuk Palestina. Kalian para pimpinan lembaga harus menyadari ada syaithan di hadapan kita yang tidak akan tinggal diam dan tidak akan rela kita tersadarkan.
Kehadiran kita hadir di sini, dalam konferensi-konferensi seperti ini nama kita disebut dalam berbagai kesempatan saat itulah kesempatan syaitan menggoda dan mengganggu keikhlasan kita. Dalam program-program yang kita buat yang menyertakan nama kita di sana muncul kebanggaan bahwa kita berbuat sesuatu untuk Palestina. Saat kita berdiri dan berbicara dengan mikrofon di hadapan orang banyak, atau kita duduk di jajaran kursi terdepan para pimpinan di situlah peluang setan merusak. Muncul kebanggaan dalam diri kita. Hal ini tidak akan mengantarkan pada selesainya persoalan dien kita.
Sungguh bukan itu yang kita harapkan. Al-Aqsha hanya menerima aksi nyata dan ketulusan
InsyaAllah di sini hal yang demikian tidak ada.
Bukan hal penting nama kita tercatat dalam program-program Al-Aqsha
Mereka Yahudi sebagaimana dalam Al-Quran dikatakan, “kalian menyangka mereka bersatu padu padahal hati-hati mereka berpecah belah,” yahudisaja dapat melakukan hal seperti ini. Mencapai apa yang mereka inginkan.
Maka ukuran kita bukan pada pencapaian tapi pada keikhlasan yang ada di hati mengiringi kerja-kerja kita sambil terus menjaga keikhlasan agar tidak dinodai setan.
Salah satu indikasi keikhlasan kita adalah perhatian terhadap sholat fajar. Siapa yang tidak memperhatikannya maka Al-Aqsha tidak membutuhkannya.
Siapa yang tidak memenuhi panggilan “hayya ‘alashsholah di waktu fajar maka ia tidak berhak untuk seruan hayya ‘alal falah. (Mari menuju kemenangan). Dengan tegas saya sampaikan sebuah nasehat orang sholeh, ” aku berlindung dari orang yang terlihat berbuat baik tapi kemudian dilemparkan ke neraka. Setan tidak datang pada pelaku maksiat mereka mendekati rumah-rumah orang yang memakmurkan masjid, masjid tempat Nabi Muhammad Isra.
Ini adalah tugas mulia yang tidak mungkin bisa dilakukan kecuali oleh mereka yang mulia, terjaga kebersihan hatinya, kuat hubungan dengan Rabbnya, memiliki kesungguhan dan keikhlasan yang tinggi. Ingat hadits Rasulullah tentang hal tersebut. Kita memang tidak sedang beribadah di rumah-rumah Allah. Kita duduk di forum-forum dan pertemuan seperti ini tetapi hati kita harus terus tersambung dengan Allah SWT jika tidak, maka kerja kita tidak akan memberi manfaat sedikitpun untuk Al-Aqsha. Kita memohon semoga Allah menguatkan kita. Karena tugas kita adalah mengemban amanah ini. Kalian adalah kelompok termulia di dunia dan akhirat yang mengemban amanah umat mengembalikan kebanggaannya. Kebanggaan itu tidak akan terwujud sampai kita sholat di Masjid Al-Aqsha.
Kemenangan akan tiba.
Selama ini kita hidup dalam kegelapan, umat harus diselamatkan. Kita melihat fajar kemenangan dari jauh. Ada panggilan yang harus kita penuhi, yaitu seruan hayya ‘alasholah di waktu fajar dari masjid Al-Aqsha agar kita sholat dan bersujud di sana. Omong kosong semua yang dikatakan yahudi2, bahwa umat ini sudah binasa yang muda maupun yang tua. Justru anak-anak muda umat ini telah bangkit karena Al-Aqsha ada di dalam hati-hati mereka, karena persoalan umat ini telah menyentuh seluruh bagian umat ini, dari Indonesia, Malaysia negara2 Afrika.
Mari kita memohon kepada Allah semoga Dia menyempurnakan nikmatnya dengan membebaskan Al-Aqsha.