Adara Relief. Roger Waters salah satu pentolan grup rock legendaris Pink Floyd, makin tegas membela Palestina. Dalam album barunya yang diluncurkan bulan Juni lalu, musisi asal Inggris ini memasukkan satu syair karya penyair Palestina, Mahmoud Darwish. Lagu berjudul Wait for Her, menurut Waters, diilhami oleh karya Darwish yang berjudul sama. Darwish sendiri dikenal sebagai simbol perlawanan bangsa Palestina dan merupakan salah satu anggota Organisasi Pembebasan Palestina, PLO. Penyair kebanggaan Palestina ini hidup berpindah-pindah ke berbagai negara, termasuk Lebanon, Prancis, dan Yordania. Ia meninggal pada 2008. Waters sendiri menyebut karya Darwish sebagai bentuk perlawanan, meski sebagian besar berkisah tentang cinta.
Dalam keterangan yang dirilis perusahaan rekaman Columbia Records, album yang berjudul Is This the Life We Really Want? ini disebut sebagai “reaksi tegas atas dunia modern dan ketidakpastian kondisi”. Album ini juga disebut sama kritisnya dengan karya fenomenal Pink Floyd yaitu album Animals dan The Wall.
Selama puluhan tahun menunjukkan sikap anti Israel dan tidak segan segan menunjukkan hal tersebut dalam berbagai pertunjukan konsernya, termasuk dengan mengusung simbol-simbol yang melambangkan bintang Daud yang menutupi gambar hewan babi.
Sikap Waters ini mendapat kecaman dari berbagai organisasi di Israel. Mereka menyebut Waters sebagai pembenci Yahudi. Waters sendiri menolak dirinya disebut sebagai anti-Yahudi.
Ketegasan Waters dalam membela Palestina ini menyebabkan American Express membatalkan kontrak dengan Waters setelah tahu sikapnya yang anti-Israel. Namun tampaknya Waters tidak peduli. Kepada majalah Rolling Stone yang mewawancarainya bintang berusia 73 tahun ini mengatakan sebagai musisi ia berhak menyuarakan idealisme.
Waters pernah juga bergabung dengan kumpulan artis yang menandatangani surat terbuka atas nama “Artist For Palestine UK “yang berusaha mengajak band duo elektronik The Chemical Brothers agar mengurungkan niatnya mengadakan konser di Convention Centre di Tel Aviv pada 12 Nopember 2016.
“Jika kalian ingin pergi ke Tel Aviv, kehadiran kalian akan digunakan oleh pemerintah Israel untuk menyakinkan warganya bahwa kondisi disana baik-baik saja dan tidak ada seorang pun yang peduli bahwa warga Palestina sedang dalam kondisi menderita. Mohon jangan pergi kesana…”. Demikian salah satu ajakan dalam petisi yang diserukan dan ditandatangani oleh sekitar 7000 artis dari Negara Inggris.
Sumber : berbagai sumber