Saat fajar menyingsing pada Sabtu (7/10), kelompok pejuang Palestina yang berbasis di Gaza memulai Operasi Badai Al-Aqsa dengan rentetan roket dan penyusupan ke kota-kota di sekitar daerah kantong yang terkepung. Dikatakan bahwa serangan mendadak itu merupakan respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Al-Quds Timur dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai pembalasan, pasukan Israel melakukan serangan udara tanpa henti sejak Sabtu, menewaskan lebih dari 500 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan luas pada bangunan-bangunan tinggi di Jalur Gaza. Dalam serangan terbesar terhadap negara pendudukan Israel sejak Perang Oktober 1973, dunia menabur reaksi yang beragam.
Di dunia Arab, reaksi terbagi antara negara-negara yang meminta kedua belah pihak menahan diri dan negara-negara yang menyerahkan tanggung jawab penuh pada Israel, dengan alasan perlakuan Israel terhadap warga Palestina dan sifat serangan balasan yang tidak pandang bulu terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza.
Qatar dengan tegas meminta pertanggungjawaban Israel atas eskalasi militer yang sedang berlangsung antara kelompok pejuang Palestina dan negara pendudukan. Kementerian Luar Negeri Qatar mengaitkan situasi ini dengan pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap hak-hak warga Palestina, termasuk serangan berulang kali ke Masjid Al-Aqsa.
Pernyataan tersebut menekankan “kebutuhan mendesak bagi komunitas internasional untuk memaksa Israel menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, mematuhi resolusi legitimasi internasional, dan menghormati hak-hak historis rakyat Palestina.”
Irak juga mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza dan mengatakan pihaknya selalu mendukung Palestina. Para pejabat Irak menekankan bahwa tindakan rakyat Palestina adalah respons alami terhadap penindasan sistematis yang dilakukan otoritas pendudukan Zionis selama bertahun-tahun, yang secara konsisten mengabaikan resolusi internasional dan PBB.
Juru bicara pemerintah Irak, Bassim Al-Awadi meminta komunitas internasional untuk menghentikan ketidakadilan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan melakukan intervensi untuk memulihkan hak-hak rakyat Palestina.
Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, menyerukan diakhirinya semua tindakan kekerasan namun tetap dengan mengidentifikasi akar konfliknya, yakni penjajahan Israel atas wilayah Palestina.
Kementerian Luar Negeri Saudi menyerukan penghentian segera eskalasi antara Israel dan Palestina. “Kerajaan Arab Saudi terus memantau perkembangan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah faksi Palestina dan pasukan pendudukan Israel, yang mengakibatkan tingginya tingkat kekerasan di sana,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin mengatakan bahwa perdamaian abadi di Timur Tengah hanya mungkin terjadi melalui penyelesaian konflik Palestina-Israel, termasuk pembentukan Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Menambahkan bahwa ini “tidak dapat ditunda lagi”. Turkiye, tambahnya, bertekad untuk meningkatkan upaya diplomatik untuk mencapai ketenangan dalam pertempuran antara pasukan Israel dan Palestina, serta menambahkan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian regional.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dukungan kuat terhadap hak pembelaan diri Israel. Dia menekankan pendirian teguh AS di sisi Israel. Di Inggris, Menteri Luar Negeri James Cleverly dengan tegas mengutuk serangan mendadak kelompok pejuang Palestina terhadap Israel, dan menekankan dukungan Inggris terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.
Namun, berbeda dengan pemerintahnya, sejumlah masyarakat di Amerika, seperti di New York dan Chicago, berunjuk rasa untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina terhadap penjajahan Israel. Pengacara hak asasi manusia Palestina-Amerika, Noura Erakat, menyoroti bahwa keterkejutan atas serangan terhadap Israel, setelah blokade Gaza yang telah berlangsung lama, mencerminkan harapan akan penderitaan warga Palestina yang tenang dan keterlibatan Israel dalam penindasan mereka.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها