• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Selasa, September 30, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Realita Tawanan Palestina: Bernyawa, Namun Tanpa Kehidupan

by Adara Relief International
Agustus 11, 2023
in Berita Kemanusiaan, Hukum dan HAM
Reading Time: 4 mins read
0 0
0
Realita Tawanan Palestina: Bernyawa, Namun Tanpa Kehidupan
19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Yusri Atiya al-Masri tak akan pernah melupakan hari saat dia dipindahkan dari penjara Nafha di Israel selatan ke rumah sakit Soroka di Bir al-Saba. Ia dibawa dengan kendaraan pengangkut yang memiliki kursi logam, dengan sipir penjara Israel duduk di kedua sisinya. Hari itu, dia sangat terkekang. Rasa sakitnya begitu menyiksa, bahkan dia tidak yakin bisa bertahan dalam perjalanan itu.

Selama beberapa tahun terakhir di penjara, Yusri menderita penyakit yang belum berhasil terdiagnosis. Ia mengalami pingsan berkali-kali dan penurunan berat badan yang drastis. Namun, otoritas penjara Israel selalu menahan Yusri untuk mendapat perawatan medis. Tindakan sewenang-wenang tersebut membuat tawanan lainnya berinisiatif menyelenggarakan protes, menuntut perawatan mendesak baginya.

Akhirnya, pada Januari 2012, hampir sembilan tahun setelah dipenjara, Yusri mendapat izin periksa ke rumah sakit untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan. “Ketika saya tiba di rumah sakit, saya mendapat giliran periksa oleh dokter setelah perawatan semua orang di rumah sakit selesai,” katanya, menjelaskan bahwa ia diperiksa paling terakhir walaupun penyakitnya mengkhawatirkan.  “Saya menghabiskan malam di sel dekat klinik.”

Yusri didiagnosis menderita kanker tiroid. Akan tetapi, dia hanya diresepkan obat penghilang rasa sakit hingga November 2013. “Itu adalah momen kemenangan bagi saya karena saya akhirnya menemukan penyebab rasa sakit saya,” katanya.  “Dokter penjara biasa mengatakan bahwa saya berbohong atau berhalusinasi dan bilang rasa sakit saya disebabkan oleh gangguan psikologis.”

Dua puluh tahun penjara

Israel Larang Tawanan Palestina Makan Roti Pitta Hanya Karena Simbol Keberuntungan dan Kebahagiaan

Yusri Al-Masri (40), mengenang semua pengalamannya tersebut saat wawancara telepon dengan The Electronic Intifada pada akhir Juni. Dia telah dibebaskan dari penjara hanya sembilan hari sebelumnya, pada 15 Juni 2023, setelah menjalani hukuman selama 20 tahun. Banyak penduduk dan keluarga menyambutnya ketika dia tiba di rumahnya di Deir al-Balah.

Ibu Al-Masri, Sabita (75), juga hadir di perayaan itu dan langsung memeluknya. “Setiap hari, tahun demi tahun, saya bertahan,” katanya.  Putranya yang lain, Yasser al-Masri, telah meninggal pada Juni 2022 karena luka selama agresi Israel pada Mei 2021 di Gaza. “Pesan tulus saya kepada semua ibu tawanan adalah: milikilah ketahanan dan harapan.”

Baca Juga

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

Yusri Al-Masri ditangkap pada 10 Juni 2003, ketika pasukan Israel melakukan penyerbuan malam hari ke rumah keluarganya di Deir al-Balah. Saat itu ia berusia 20 tahun dan masih menjadi mahasiswa bahasa Inggris tahun kedua di Universitas Al-Aqsa. Selama dua bulan dia diinterogasi di penjara Ashkelon tentang dugaan keterlibatannya dengan salah satu kelompok militan Palestina. Dia menjadi sasaran pelecehan fisik dan verbal dan menggambarkan interogasi sebagai hal yang memalukan. Dia kemudian didakwa berafiliasi dengan Jihad Islam dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan lima tahun masa percobaan. 

Yusri kemudian menghabiskan separuh hidupnya di penjara Nafha, tempat dia melanjutkan pendidikannya. Dengan bantuan Komite Palang Merah Internasional dan departemen urusan tawanan Otoritas Palestina, dia mendapatkan buku-buku tentang sejarah Palestina dan menyalin teks-teks itu dengan tangan.  Selain itu, dia juga meminjam buku dari tawanan lain.

Pada 2015, al-Masri lulus dengan gelar sarjana sejarah, dengan fokus pada sejarah Palestina. Sementara itu, ia juga masih terus berjuang melawan kanker tiroidnya. Waktu itu, tawanan lainnya, Maysara Abuhamdia, dari Tepi Barat, juga meninggal karena kanker tenggorokan. “Ini memicu protes di penjara, organisasi hak asasi manusia, Otoritas Palestina, yang menuntut perawatan untuk saya,” katanya. “Keputusan diambil untuk mengangkat kelenjar tiroid saya dan melakukan radiasi di leher,” kata al-Masri.  “Namun, saya tidak menjalani perawatan atau pemeriksaan lebih lanjut setelah itu.”

Jangan lupakan para tawanan

 

Tawanan Palestina Lanjutkan Protes di Penjara Israel

Al-Masri saat ini sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar penjara. Ia dibanjiri dukungan yang sangat besar, dan dia tidak berhenti menerima pengunjung sejak dibebaskan. Namun, dia harus menjalani biopsi hati pada akhir Juli, dan harus terus berjuang melawan peningkatan kadar gula darah dan disfungsi kelenjar. “Saya sedang menunggu hasil tes medis baru-baru ini yang dilakukan di Gaza untuk memeriksa status kesehatan saya,” katanya.  “Saya berharap tidak menderita lagi.”

Dia bertekad untuk menggunakan pengalaman dan pendidikannya untuk mengadvokasi hak-hak tawanan, terutama untuk membantu tawanan Palestina di penjara Israel agar dapat menerima perawatan medis dan kondisi kehidupan yang lebih baik. Dia ingin mendorong warga Palestina untuk mengejar pendidikan, menekankannya sebagai sarana pemberdayaan dan perlawanan. 

“Tawanan yang sakit adalah pemakaman yang tertunda,” katanya.  “Kematiannya sudah dekat. Saya khawatir pada salah satu tawanan yang sakit, Walid Daqqa, akan menjadi tambahan terbaru dalam daftar syuhada.” Daqqa (61), yang menderita kanker sumsum tulang, telah dipenjarakan di Israel selama 37 tahun, sejak Maret 1986. Ia dituduh berpartisipasi dalam perlawanan bersenjata sebagai anggota Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina.

Al-Masri memiliki pesan kepada semua orang di dunia: “Jangan berhenti mendukung kebebasan para tawanan.  Tawanan memang masih bernyawa, tapi tanpa kehidupan.”

Sumber:

https://daysofpalestine.ps

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

Tags: PalestinaTawananUpdate Palestina
ShareTweetSendShare
Previous Post

48 Wilayah Palestina Menghadapi Peningkatan Kekerasan Israel sepanjang 2023

Next Post

Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

Adara Relief International

Related Posts

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan
Berita Kemanusiaan

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan

by Adara Relief International
September 29, 2025
0
12

\Sejarawan Yahudi asal Oxford University, Prof. Avi Shlaim, secara terbuka mengecam Israel dan memuji perlawanan Palestina. Dalam wawancara dengan Haaretz,...

Read moreDetails
Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

September 29, 2025
12
Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

September 29, 2025
11
Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti - Anadolu Agency] Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti – Anadolu Agency]

Armada Global Sumud Flotilla Siap Tiba di Gaza pada 30 September

September 29, 2025
11
Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

September 29, 2025
11
Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

September 29, 2025
12
Next Post
Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

Peran Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 58

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Anak Palestina Meninggal Akibat Kelaparan di Gaza, Mencapai Total 450 Orang Sejak Agresi 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Israel Sebut Aksi Yahudi Meludahi Umat Kristen di Yerusalem Bukan Tindakan Kriminal 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630