Bulan Ramadhan merupakan momen yang meriah bagi anak-anak Gaza. Mereka menjadikan bulan suci ini sebagai waktu yang paling istimewa sepanjang tahun. Dalam menyambut bulan ini, anak-anak Gaza telah menyiapkan berbagai hal dari beberapa pekan sebelumnya. Mereka menyiapkan dengan kemeriahan suasana dan membeli berbagai kebutuhan Ramadhan seperti makanan, pakaian baru, dan peralatan salat.
Pasar Tradisional Al Zawiya menjadi tempat favorit untuk mereka kunjungi. Pasar yang terletak di kota paling kuno di Jalur Gaza ini menyediakan berbagai jenis makanan yang dapat dinikmati sebagai hidangan berbuka, seperti kurma, buah zaitun, pasta, buah-buahan, dan berbagai jenis jus. Kondisinya ramai, tapi tidak semua orang berbelanja di sana. Sebagian besar dari mereka cukup hanya menikmati suasana ramai dan kemeriahan yang diciptakan di pasar tersebut.
Warna-warni lentera dan berbagai dekorasi menghiasi jalanan Gaza. Selanjutnya, lagu-lagu Ramadhan yang ceria mengiringi kegembiraan mereka dalam menyambut dan menikmati bulan suci. Menjelang malam hari di bulan Ramadhan, lingkungan sekitar Gaza akan sesak dengan orang-orang yang akan melaksanakan salat tarawih. Suasana berubah menjadi syahdu, sebab lantunan suara anak-anak membaca dan menghafal Al Quran berdengung di seantero Gaza.
Suasana Ramadhan yang penuh ceria itu adalah keadaan sebelum hadirnya serangan agresi tanggal 7 Oktober 2023 silam. Sebaliknya, Ramadhan tahun ini akan menciptakan cerita yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Keceriaan perlahan sirna menjadi kesedihan dan kepedihan yang mendalam. Dekorasi indah berganti menjadi tenda-tenda pengungsian yang ribuan masyarakat Gaza huni. Lantunan lagu Ramadhan dan sorak yang meriah berubah menjadi suara ledakan bom dan jerit tangis anak-anak yang kehilangan orang tua. Lingkungan yang penuh kehidupan beralih menjadi kuburan dengan puing-puing reruntuhan bangunan. Waktu berbuka bukanlah menjadi waktu yang disambut, sebab tidak ada perbedaan antara berbuka dan berpuasa. Demikian pula, tidak ada lagi makanan dan minuman khas Ramadhan yang dapat mereka nikmati bersama.
Rasa tidak berdaya menyelimuti hati kita tatkala menyaksikan hari-hari anak-anak Gaza terus direnggut. Seolah tidak berhak untuk hidup sebagaimana manusia pada umumnya. Bagi kita yang masih bisa menikmati Ramadhan ini dengan aman dan tentram, harus dan bisa melakukan sesuatu untuk mereka –setidaknya meringankan kebutuhan mendesak yang mereka alami.
Sedekah merupakan salah satu instrumen untuk meningkatkan diri menjadi hamba Allah yang bertakwa. Khususnya selama bulan Ramadhan ini, Allah akan melipatgandakan pahala bagi siapapun yang bersedekah sebab berbagai keutamaannya. Sedekah juga menjadi cara kita untuk mengobati luka mendalam yang anak-anak Gaza alami. Penting untuk memberikan setiap rupiah yang kita miliki kepada anak-anak Gaza. Hal ini akan sangat membantu meringankan beban di pundak mereka.
Situasi saat ini adalah keadaan di mana hampir seluruh masyarakat Gaza mengalami kelaparan. Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC), badan yang memantau krisis kelaparan dari PBB mengonfirmasi, “Angka kasus kelaparan di Gaza adalah jumlah tertinggi yang pernah diklasifikasi oleh tim inisiatif IPC untuk wilayah atau negara mana pun.” Sedekah yang kita tunaikan dan niatkan untuk mereka akan mengalirkan air bersih yang dapat menghilangkan dahaga saat berbuka dan mensucikan diri untuk beribadah. Tindakan memberi kita akan mewujudkan kembali harapan anak-anak Gaza yang mulai sirna.
Adara Relief Internasional sebagai salah satu organisasi kemanusiaan terus menggaungkan suara kemanusiaan kepada dunia. Dengan menghadirkan berbagai program bantuan, merupakan salah satu bentuk konkrit Adara dalam membantu anak-anak Gaza untuk terus bertahan. Program Berbagi Buka Puasa dan Hadiah Hari Raya untuk anak-anak Gaza adalah upaya Adara dalam membangun kembali harapan mereka di bulan Ramadan ini. Selain itu, sebagai cara untuk menjadi secercah cahaya di tengah kegelapan dunia yang anak-anak Gaza rasakan.
Meski dengan mengirimkan bantuan ini tidak dapat mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Namun, setidaknya dapat meringankan kebutuhan mendesak yang mereka alami. Anak-anak Gaza membutuhkan bantuan kita semua. Di tengah besarnya penderitaan yang menimpa mereka, kita semua harus memaksimalkan potensi kita sebagai hamba Allah yang senang berbagi. Mari kita persembahkan Ramadan kita tahun ini untuk kesejahteraan anak-anak Gaza. [AM]
Referensi
https://www.aljazeera.com/opinions/2024/3/9/this-ramadan-give-to-gaza
https://www.aljazeera.com/news/2023/12/21/entire-gaza-population-facing-hunger-crisis-famine-risk-un-backed-report
https://www.aljazeera.com/news/2024/3/17/over-13000-children-killed-in-gaza-others-severely-malnourished-unicef
https://www.middleeasteye.net/opinion/ramadan-gaza-time-mourning-not-celebration
https://www.aljazeera.com/news/2024/3/16/un-acute-malnutrition-children-gaza-hamas-israel-truce-talks
https://time.com/6944080/ramadan-gaza-essay/
https://www.aljazeera.com/opinions/2024/3/11/remembering-the-beauty-of-ramadan-in-gaza
https://www.aljazeera.com/gallery/2024/3/12/gazans-break-fast-without-joy-of-ramadan-as-israel-attacks-grind-on