JAKARTA-Pendidikan merupakan kesempatan yang sangat mewah bagi pengungsi Palestina, termasuk bagi para pengungsi di Lebanon. Di negara tempat mereka menetap, para pengungsi seringkali mengalami krisis identitas yang menyulitkan mereka untuk mendaftar ke institusi pendidikan atau untuk melamar pekerjaan. Namun, berkat uluran tangan dari Sahabat Adara, sepanjang bulan September 2025 hingga Januari 2026, sebanyak 30 pelajar Palestina dari kamp Mieh Mieh, kamp Ainul Hilwah, kamp Ar-Rashidieh, Wadi Al Zayni, Burj Al-Barajinah, Burj Asy-Syamali, Beka, Baalabak, Tyre, dan Saida di Lebanon kini bisa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

Menetap jauh dari negara asal mereka tidak secara instan membuat hidup penduduk Palestina menjadi lebih mudah. Di diaspora, para pengungsi memang tidak secara langsung menjadi korban penangkapan, penyiksaan, atau pelecehan dari Israel, namun mereka menghadapi tantangan yang berbeda. Hidup dengan status pengungsi berarti mereka tidak diakui dan tidak bisa mendapatkan hak sebagaimana warga negara di negara tempat mereka menetap. Ini menghalangi mereka untuk bisa mendapatkan hak-hak dasar seperti pendidikan dan pekerjaan yang layak.
Bagi para pengungsi Palestina di Lebanon, bisa mengenyam bangku pendidikan merupakan kesempatan yang langka dan sangat mewah. Di kamp pengungsian yang sempit, banyak keluarga hidup di bawah garis kemiskinan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, banyak anak yang terpaksa mengubur harapan untuk bersekolah karena ketiadaan biaya, atau karena harus membantu orang tua mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Di tengah ketidakpastian tersebut, uluran tangan dari Sahabat Adara telah menjadi harapan bagi para pengungsi Palestina di Lebanon. Melalui Adara Relief International, bantuan dari Sahabat Adara telah memberi manfaat bagi 30 pelajar Palestina dari kamp Mieh Mieh, kamp Ainul Hilwah, kamp Ar-Rashidieh, Wadi Al Zayni, Burj Al-Barajinah, Burj Asy-Syamali, Beka, Baalabak, Tyre, dan Saida di Lebanon. Bantuan beasiswa ini akan membantu mereka untuk bisa meneruskan pendidikan terhitung dari bulan September 2025 hingga Januari 2026.



Tinggal di diaspora bukan berarti pengungsi Palestina harus mengorbankan cita-cita mereka. Sebaliknya, mereka tetap harus memperoleh hak-hak dasar, termasuk pendidikan yang layak. Terima kasih Sahabat Adara, bantuan beasiswa darimu telah memberikan harapan bagi puluhan pelajar Palestina di Lebanon untuk bisa melanjutkan pendidikan. Dengan pendidikan, semoga kelak mereka akan menjadi generasi terbaik yang bisa membangun tanah air mereka kembali.







