Kali ini berita tentang duka perjuangan pembelaan rakyat palestina kembali menyeruak. Hati kembali tergugah dan membuncah untuk semakin kuat membela rakyat pakestina yang semakin tertindas. Berbagai cara menolong rakyat Palestina menghadapi hambatan dan intimidasi dari penjajah Israel. Kini seluruh dunia mengutuk kebiadaban Israel yang membunuhi relawan kemanusiaan yang akan menghantar bantuan dari berbagai penjuru dunia. Hati terkoyak oleh perbuatan pengecut penjajah yang beruat teror pada pejuang kemanusian.
Berita Palestina tak habis-habisnya untuk disiarkan. Sebuah kisah panjang perjalanan memperjuangkan kemerdekaan yang mengharukan. Kisah tentang kepahlawanan di antara tekanan luar biasa dari agresor. Kisah bagaimana kehidupan para wanita yang melahirkan dan mendidik pejuang-pejuang baru. Kisah panjang rasa haru melepas anak-anak dan suami ke pemakaman sebagai syuhada. Menulis tentang palestina bagi saya adalah menuliskan luka kemanusiaan namun membuncahkan semangat perjuangan.
Saya merasa kisah Palestina adalah sebuah anugrah dari Tuhan. Perjuangan tanpa kenal lelah. Perjuangan tak memperhitungkan tetesan darah karena darah sudah membanjiri tanah-tanah mereka setiap saat. Perjalanan persaudaraan antar agama yang tertindas oleh kebiadaban sebuah negara yang tak bisa disentuh dunia. Kisah Palestina menjadi inspirasi banyak manusia untuk tetap bertahan membela hak-haknya yang terampas meski dengan tekanan luar biasa dan ketidakhirauan banyak pihak.
Di Palestina belas kasih terhadap apa yang hadir dipermukaan bumi terasa musnah oleh ambisi penjajahan. Manusia diusir dan dibantai. Masjid dan gereja digusur dan diratakan.Tanaman dari kebun dicabut dan dibakar. Pohon-pohon Zaitun, pohon yang diabadikan dalam Kitab-kita Suci pun menjadi sasaran penghancuran oleh agresor.
Namun semua perih, luka, air mata dan darah justru melahirkan kisah-kisah heroik yang menjadi inspirasi manusia di bumi ini. Masih ingatkah kita, peristiwa di akhir tahun 2008. Ketika saat itu banyak manusia hiruk pikuk menyambut gemelrap tahun baru, hujan peluru dan misil mengguncang kegelapan dan dinginnya Gaza. Api membara dan mayat bergelimpangan di Gaza saat manusia di negeri lain berkobar syahwat dan bergelimpangan di tempat hiburan. Mata dunia hanya bisa terbelalak ketika seribuan mayat anak-anak dan wanita hangus dan bersimbah darah.
Rakyat Palestina terkurung dalam penjara terkejam dan terbesar di dunia, Gaza. Suplai makanan di putus. Bahan bakar dan listrik dibatasi. Komunikasi dipantau ketat. Tekanan fisik dan jiwa yang begitu berat harus dihadapi sementara nyawa mereka harus dipertahankan dari serbuan penjajah dan pembantai.
Dunia terperangah. Serangan Israel di akhir tahun 2008 hingga awal 2009 tak sanggup melumpuhkan Gaza. Rakyat Palestina ternyata tak mampu ditundukkan oleh tembok tebal, serangan misil dan bom cluster, boikot ekonomi dan tekanan politik Internasional. Mereka bertahan hidup seolah-olah tanpa sentuhan masyarakat dunia lainnya. Mereka kemudian mendapat pujian dan simpati dunia karena perlawanan heroiknya.
Diantara rahasia kehebatan warga palestina yang sanggup bertahan hidup dan terus mengobarkan semangat perjuangannya adalah semangat mereka menanam Pohon Zaitun. Ya, Zaitun, pohon diabadikan dalam Al Qur’an, Injil dan Taurat sebagai pohon yang diberkahi. Pohon yang hanya hidup di daratan Mediterania khususnya di Laut Tengah dan tumbuh sangat subur di Palestina. Tumbuhan yang hidup subur di bukit dan pegunungan, dimana tak ada penghalang matahari bagi pertumbuhannya. Kemampuan hidup Pohon Zaitun mampu bertahan hingga ribuan Tahun. Tak Heran bila di Palestina, Pohon zaitun menjadi penyokong utama kebutuhan hidup sekaligus menjadi saksi hidup bagi sejarah perjalanan negeri dan bangsa tempat lahirnya Para Nabi.
Berbagai penelitian ilmiah menyatakan bahwa buah Zaitun tergolong zat makanan yang bagus. Di dalamnya terdapat kadar protein ,gizi dan anti oxidant yang besar, sebagaimana ia memiliki kadar garam yang mengandung kalsium, zat besi, dan fosfat. Ini merupakan zat-zat penting dan vital yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Disamping itu buah/daun/minyak/juice Zaitun dapat digunakan sebagai anti infeksi organ dalam, seperti,ginjal,empedu dan mengandung senyawa koloid yang dapat membunuh sel-sel cancer.
Menurut laporan dari situs arrahmah.com, hasil zaitun telah memberikan andil istimewa dalam mengangkat tingkat keamanan pangan bagi orang-orang Palestina. Menghadapi berbagai peperangan dan serangan terhadapnya dari penjajah Israel dalam sejarah Palestina yang panjang, pohon zaitun tetap berdiri kokoh dan mengakar di perbukitan dan gunung-gunung Palestina. Pohon zaitun bagi rakyat Palestina merupakan simbol perjuangan dan mengakar di tempatnya. Pohon zaitun bagi mereka juga merupakan simbol keagungan dan kebanggaan di langit, dan simbol perjalanan sejarah di zaman ini.
Insinyur pertanian Muhammad Abdul Halim, warga Palestina asal Nablus, Tepi Barat, menganggap serangan terhadap Pohon Zaitun merupakan “target strategis khusus”. Terlebih hasil Zaitun dari lahan pertanian merupakan salah satu faktor ketahanan pangan Palestina dan juga salah satu bahan konsumsi terpenting bagi warga Palestina, sekaligus salah satu simbol terpenting bagi perjuangan dan pengakaran sejarah di tanah Palestina.
Penjajah Israel sangat memahami akar sejarah dan rahasia kekuatan rakyat Palestina yang sangat sulit ditundukkan. Maka, menghancurkan Pohon-pohon Zaitun, adalah salah satu cara melumpuhkan semangat perjuangan rakyat Palestina. Bagi Israel, selama Zaitun masih tumbuh subur di bumi Palestina, maka mereka terus akan menghadapi pejuang dengan fisk yang tangguh dan semangat yang sangat tinggi. Selama Pohon Zaitun kokoh berdiri maka Israel akan sulit mengalahkan pejuang palestina karena ketahanan pangan dan iman mereka terus terjaga. Bagi Israel, robohnya Zaitun akan berakibat pada terputusnya suplai pangan bergizi, runtuhnya semangat, menurunnya perlawanan dan terkoyaknya sejarah mulia tanah Palestina.
Pohon Zaitun telah mampu memberi inspirasi, motivasi sekaligus jiwa bagi sebuah bangsa untuk tetap kokoh bertahan dan melawan kezhaliman. Pohon mampu menghidupkan semangat membara manusia untuk senantiasa memelihara kemuliaan, semangat dan perjuangan. Memelihara Pohon tidak sekedar aktifitas budidaya pertanian semata dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia. Menanam pohon juga mampu menghidupkan kebanggaan, pemeliharaan terhadap sejarah, menumbuhkan semangat dan menggelorakan perjuangan bagi manusia.
Oleh : Achmad Siddik Thoha