Disibukkannya negara-negara Arab dan Islam dengan permasalahan internal/nasional masing-masing. Hal ini menjadi peluang besar bagi Zionis Israel untuk meningkatkan eskalasi penistaan terhadap Masjid Al Aqsha, khususnya dalam dua bulan terakhir. Perlahan Zionis Israel akan menguasai penuh Masjid Al Aqsha, yang saat ini mulai menjalankan pembagian masjid secara waktu dan tempat serta usia.
Secara waktu akan diberlakukan dari pukul 7 hingga 11 siang, diperuntukkan untuk ibadah orang Yahudi setiap harinya. Khusus hari Sabtu yang merupakan hari besar Yahudi, Masjid Al Aqsha akan dialih fungsikan. Serta hari-hari besar Yahudi. Di hari-hari tersebut Yahudi akan menyerang Masjid Al Aqsha dan mengusir jama’ah yang berada di dalamnya. Pada Ahad pagi, 13 September 2015 lalu telah diberlakukan sterilisasi jama’ah Masjid Al Aqsha secara paksa dan mengakibatkan kerusakan beberapa interior masjid dan jatuhnya korban fisik serta panangkapan puluhan jama’ah. Hingga Kamis, 17 September 2015 atau lima hari setelah ditingkatkannya eskalasi penistaan Masjid Al Aqsha, 58 orang warga Al Quds ditangkap Zionis Israel. Tercatat lebih dari seribu turis asing non muslim dan pemukim ilegal masuk ke Masjid Al Aqsha di bawah penjagaan ketat dan persenjataan lengkap aparat Israel.
Secara tempat, umat Muslim kedepannya hanya diperbolehkan untuk mengelola bagian internal Masjid Kubah ash Shakhrah dan Musala Al Marwani. Sedangka bagi Zionis, seluruh tempat pelataran Masjid Al Aqsha dan kawasan yang tidak beratap. Zionis Israel berencana membangun proyek besar sinagog di dalam Masjid Al Aqsha, sebagaimana yang mereka lakukan terhadap Masjid Ibrahim di Hebron.
Secara usia, Zionis Israel menetapkan hak berkunjung ke Masjid Al Aqsha kepada kaum muslimin yang berusia di atas 50 tahun. Hal itu dilakukan dengan alasan karena para pemuda yang berada di dalam Masjid Al Aqsha kerap melakukan aksi kekerasan terhadap orang Yahudi yang mengunjungi masjid.
Dengan meningkatnya eskalasi penistaan Zionis Israel dan para pemukim ilegal terhadap Masjid Al Aqsha, maka dengan ini Asia Pacific Community for Palestine bersama para tokoh yang hadir pada hari Jum’at, 18 September 2015 di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta menyatakan:
1. Mengutuk keras segala upaya Yahudisasi wilayah Al-Quds dan penyerangan di Masjid Al Aqsha oleh Zionis Israel.
2. Mengajak semua umat Islam untuk melakukan konsolidasi umum guna melindungi kiblat pertama kaum muslimin dan tempat isra’ Nabi besar Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dari semua serangan yang dilakukan oleh Zionis Israel dari waktu ke waktu.
3. Mendukung para Murabithun (warga Al Quds yang secara bergiliran melakukan i’tikaf, menjaga dan mempertahankan Masjid Al Aqsha) dari serangan dan penistaan Zionis Israel dan penduduk ilegal.
4. Mendukung langkah rekonsiliasi dan persatuan antar semua fraksi di Palestina sebagai upaya menyongsong kemerdekaan Negara Palestina ke depan dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
5. Menyeru kepada pemerintah Indonesia dan Negara-negara kawasan serta internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina yang berdaulat serta melindungi situs-situs bersejarah dari perusaka dan penistaan yang bisa berakibat mengganggu keharmonisan antar umat beragama.
6. Kami berdoa, semoga bangsa Arab dan dunia Islam serta kaum muslimin di seluruh dunia berada dalam satu barisan mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam meraih kemerdekaannya dan Masjid Al Aqsha tetap berasa di bawah bendera kaum muslimin.
Atas nama
Asia Pacific Community for Palestine
Dr. Saiful Bahri, MA.
Kami yang menandatangani:
1. H. Fahmi Salim Lc. MA. (MIUMI Pusat)
2. Rully Berlian Thamrin (PKPU)
3. Heri Efendi (KNRP)
4. Asep Nurdin (Rumah Zakat)
5. Abdul Hakim S.Kom, MM (JSIT Indonesia)
6. Hendra Setia, S.Ag (Dompet Dhuafa)
7. H. Oke Setiadi, MSc (PB Mathla’ul Anwar)
8. Hery Susanto, SE (Rumah Huffazh)
9. Al Muzzammil Yusuf (DPR/MPR RI)
10. Muhajir Aris (ACT)
11. Lucky M Kusuma (KISPA)
12. Nurjanah Hulwani, S.Ag, ME (ADARA)
13. Djauhari Syamsuddin (Syarikat Islam)
14. Hadimulyo (ICMI/PPP/Parmasi)
15. Yura Suharsyah (SoA)
16. Fajar Hudayo Utama (KKI)
17. Hj. Trisna Djuwaedi, SE (BMOIWI)
18. Sri Vira Chandra, SS, MA (PP Wanita Islam)
19. Zunaerah Pangaribuan, SH (AILA)
20. Dra. Kingkin Anida (Muslim Glows)
21. Nazar Haris (PUI)
22. Fitri Harahap (SNH AC)