Jumlah Korban Jiwa
- Jumlah korban jiwa mencapai total 11.517, yaitu sebanyak 11.320 di Jalur Gaza dan 195 di Tepi Barat.
- Anak dan perempuan masih menjadi target utama serangan, dengan 4.650 anak yang terbunuh di Jalur Gaza dan 48 anak di Tepi Barat.
- Jumlah perempuan meninggal di Gaza 3.145 jiwa dan lansia 682 jiwa.
- Israel turut membunuh 198 staf medis dan 51 jurnalis.
- Dilaporkan jumlah orang hilang mencapai 3.600 jiwa, dengan 1.755 di antaranya adalah anak- anak.
Pembantaian besar-besaran di lingkungan Sabra di Gaza pada Rabu (15/11) menyusul serangan Israel terhadap sebuah masjid yang penuh dengan orang.
- Diperkirakan setidaknya 50 orang terbunuh pada peristiwa ini.
Serbuan ke dalam RS Al Shifa
![](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2023/11/word-image-36221-1.jpeg)
- Setelah 6 hari melakukan pengepungan terhadap RS Al-Shifa, pasukan dan tank Israel pada Rabu siang (15/11) menyerbu rumah sakit tersebut, dan melakukan penggerebekan ke dalam.
- Rabu pagi (15/11) sebelum penyerbuan, penjajah menghancurkan gudang obat di dalam rumah sakit, pemerintah Israel kemudian mengunggah foto dan video di media sosial yang mengklaim bahwa tentaranya mengantarkan bantuan ke rumah sakit. Awal pekan ini Israel juga menerbitkan video yang menunjukkan tentaranya mengirimkan sejumlah tangki galon bahan bakar ke lingkungan di luar Al-Shifa. Namun, staf medis di rumah sakit tersebut mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambilnya karena penembak jitu Israel ditempatkan di sekitar rumah sakit, dan bahan bakar yang disediakan oleh Israel hanya akan cukup untuk memberi daya pada sebagian rumah sakit selama 30 menit.
- Saat penyerbuan, Al-Jazeera melaporkan bahwa puluhan pengungsi, kerabat pasien, serta korban luka yang berada di dalam rumah sakit ditangkap, setelah pakaian mereka dilucuti dan ditutup matanya. Kemudian mereka dibawa ke tujuan yang “tidak diketahui”.
- Tidak ada rekaman yang diambil dari dalam kompleks Al-Shifa selama penyerbuan Israel, terutama karena sinyal internet tidak stabil.
- Saksi mata mengatakan kepada Al-Jazeera Arab bahwa pasukan memerintahkan warga sipil dan staf medis untuk pindah ke lantai atas gedung, dan mereka dapat mendengar ledakan di lantai bawah kompleks tersebut, tetapi tidak dapat memastikan apa ledakannya. Pecahan peluru dari bahan peledak Israel dilaporkan menimpa warga sipil dan memecahkan jendela-jendela di rumah sakit.
- Gedung nefrologi dan penyakit dalam adalah yang pertama diserbu oleh pasukan Israel, yang kemudian meledakkan gudang obat-obatan. Mereka lalu menyerbu fasilitas kamar bersalin dan departemen spesialis.
- Pasukan Israel meledakkan beberapa pintu dan berteriak melalui pengeras suara kepada para pemuda yang berlindung di rumah sakit agar menyerahkan diri.
- Sebelum penyerbuan, komandan Israel melakukan panggilan ancaman serangan pada larut malam kepada kepala rumah sakit dan meminta ia untuk keluar, tetapi permintaan itu ditolak, karena Israel sebelumnya selalu membunuh setiap orang yang keluar dari rumah sakit.
- Saat ini Al-Shifa menampung ribuan pasien, dokter, dan masyarakat sipil. Rumah sakit yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza ini telah menjadi target utama Israel sejak awal agresi- genosida di Gaza. Dalam beberapa hari terakhir, Israel dan AS telah meningkatkan klaim atas dugaan “intelijen” untuk mendukung tuduhan Israel terhadap pusat komando perlawanan Palestina yang menurut mereka terletak di bawah rumah sakit.
- Pada hari Selasa, hanya beberapa jam sebelum serangan Israel, staf medis dan relawan menggali kuburan massal untuk menguburkan 170 jenazah yang menumpuk di rumah sakit dan mulai membusuk, karena rumah sakit tersebut tidak memiliki pendingin kamar mayat akibat pemadaman listrik yang dilakukan Israel.
Israel mengizinkan pengiriman bahan bakar pertama ke Gaza, namun melarang penggunaannya di rumah sakit
![](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2023/11/word-image-36221-2.jpeg)
- Untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober, Israel mengizinkan 23.000 liter bensin masuk ke Jalur Gaza yang diblokade, pada Rabu (15/11).
- Namun, Israel telah menetapkan bahwa bahan bakar tersebut tidak dapat digunakan untuk memberikan perawatan medis yang menyelamatkan jiwa bagi warga Palestina yang terluka dalam kampanye pengeboman mereka.
Tentara Israel membunuh warga lanjut usia Palestina setelah mengambil foto di ‘koridor aman’ sebagai propaganda
![](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2023/11/word-image-36221-3.jpeg)
- Tentara Israel merilis foto propaganda yang memperlihatkan salah satu tentaranya membantu seorang pria lanjut usia Palestina dalam upaya untuk menunjukkan “koridor aman” bagi warga sipil yang melarikan diri dari Gaza utara.
- Tak lama setelah itu, menurut Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, Bashir Hajji, seorang warga berusia 79 tahun di lingkungan Zaytoun di Kota Gaza, dieksekusi dengan kejam oleh tentara Israel.
- Foto yang dipublikasikan di media sosial oleh tentara Israel diambil pada 10 November, saat Hajji berjalan di Jalan Salah al-Din, jalur utama menuju Gaza selatan. Menurut keluarganya, dia sendirian dan kesulitan berjalan.
- Cucu perempuan Hajji, Hala Hajji, mengatakan kepada tim Euro-Med Monitor bahwa dia dieksekusi setelah foto tersebut diambil, dengan peluru yang bersarang di kepala dan punggung. “Dia meninggal dalam keadaan lelah, kedinginan, haus, dan lapar,” tulisnya dalam postingan di Instagram, membenarkan kematian kakeknya.
Hujan membawa berkah sekaligus ketakutan bagi para pengungsi Gaza
![](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2023/11/word-image-36221-4.jpeg)
- Hujan deras dan angin kencang menerjang Kota Gaza, dan menyebabkan banjir di berbagai ruas jalan dan rumah-rumah di daerah Deir Balah dan Khan Younis sejak Sabtu lalu.
- Hujan menjadi berkah bagi penduduk Gaza yang kekurangan air untuk minum, tetapi itu juga berarti mereka harus berjuang untuk melindungi barang-barang mereka dari hujan musim dingin.
- Hujan juga meningkatkan kekhawatiran penyebaran penyakit akibat risiko banjir dengan sistem pembuangan limbah yang rusak dan hancur di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Tepi Barat
- Jamal, seorang ayah pekerja keras dari sebuah keluarga besar di Haifa, ditahan di penjara keamanan Megiddo selama lebih dari sebulan setelah dituduh mendukung terorisme atas puisi yang ia posting di Facebook. Terdapat laporan tentang kekerasan dan pelecehan di penjara keamanan Israel tempat warga Palestina ditahan karena postingan di media sosial.
- Pasukan Israel menyerbu rumah sakit di Tepi Barat dan menembakkan gas air mata ke rumah sakit lainnya. Delapan warga Palestina terbunuh dalam satu hari pada 14 November di Tulkarem dan Hebron.
- Abdulrahman Ahmed Muhammad Marei, 33, adalah tawanan kelima yang meninggal di penjara Israel sejak 7 Oktober.