“Perilaku tentara Israel di Jalur Gaza telah melewati ambang batas kriminal,” kata perwira hukum tertinggi militer Israel pada Rabu (21/2), lapor Anadolu Agency.
“Kami menemukan kasus-kasus perilaku menyimpang dan tidak dapat diterima nilai-nilai dan protokol IDF (tentara),” kata Yifat Tomer-Yerushalmi dalam sebuah surat yang dikeluarkan kepada tentara.
Dia mengatakan bahwa beberapa dari kasus tersebut melewati ambang batas kriminal dan sedang diselidiki. Tomer-Yerushalmi mengutip “terdapat pernyataan tidak pantas yang mendorong tindakan yang tidak dapat diterima serta penggunaan kekuatan yang tidak dapat dibenarkan secara operasional, termasuk terhadap para tawanan.” Di antara pelanggaran tersebut adalah melakukan penjarahan, penghilangan properti pribadi, dan penghancuran properti sipil yang melanggar perintah.
“Setelah penyelidikan atas tindakan-tindakan ini, jaksa penuntut militer akan memutuskan tindakan apa yang akan diambil terhadap para tersangka,” kata Tomer-Yerushalmi.
Sejak pecahnya agresi Gaza, tentara Israel mengunggah video yang mendokumentasikan aksi penjarahan, pembakaran, dan penghancuran rumah, penyerangan terhadap para tawanan dan menulis grafiti kebencian di dinding-dinding rumah.
Israel telah menewaskan 29.313 warga Palestina dan melukai lebih dari 69.000 orang lainnya dengan kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini telah tewas akibat peristiwa 7 Oktober.
Namun, media Israel Haaretz mengungkapkan bahwa helikopter dan tank-tank tentara Israel telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel sebagai korban yang tewas oleh pihak Perlawanan Palestina.
Perang Israel di Gaza telah mendorong 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah-tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini