Adara Relief-Jakarta. Sesungguhnya perjuangan untuk membela Palestina adalah pekerjaan yang tidak pernah selesai sampai kemenangan itu tiba.
Hanya orang-orang yang Allah SWT pilihlah yang dapat merasakan kenikmatan untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Pada Senin(21/1), telah bergabung sebuah komunitas baru pecinta Palestina, yang selalu siap untuk mendukung tercapainya kemerdekaan Palestina.
Komunitas yang baru diresmikan Adara tersebut adalah komunitas Markaz Qur’an Indonesia (MQISA). Komunitas ini menjadi komunitas yang ke 11yang bergabung di Adara, sekaliguspula menjadi komunitas yang kedua yang dilaunching pada tahun 2019. MQISA merupakan komunitas yang dibentuk oleh Markaz Qur’an Indonesia, di mana beberapa pengurus komunitas merupakan perwakilan dari pengurus Markaz Qur’an di daerah-daerah.
Komunitas MQISA ini juga merupakan bagian dari program bidang Hubungan Luar Lembaga dari Markaz Qur’an.
Acara peresmian yang diselenggarakan di Markaz Qur’an, Jl Kenanga II gg Teratai, Pasar Rebo ini diisi pula dengan Pembekalan atau Training for Trainer (TFT) untuk Komunitas MQISA.
TFT ini diisi dengan materi-materi kepalestinaan oleh pengurus Adara yaitu Bannasari S.Ag, Hj. Sri Vira Chandra D, S.S., MA dan Hj. Nurjanah Hulwani, S.Ag., ME.
Materi pertama tentang Sejarah Palestina diisi oleh Bannasari. Pada materi ini Bannasari menjelaskan sejarah Palestina dari berbagai periode di mana selama 10 tahun Yahudi telah menodai Al-Quds.
Penjajahan ini bermula dari hanya puluhan orang yang melakukan aksi penodaan terhadap Baitul Maqdis, hingga saat ini telah mencapai ribuan orang yang telah melakukan aksi tersebut, bahkan pejabat Israel dijadwalkan untuk melakukan penodaan terhadap Baitul Maqdis.
Dalam 10 tahun penodaan yang dilakukan tersebut, para murabitun yang menjaga masjid Al Aqsa selalu membawa parfum dan lap untuk membersihkan Al Aqsa dari bekas penodaan yang dilakukan oleh Yahudi.
Ditengah penjelasan beliau mengatakan bahwa, “ Pemimpin-pemimpin dunia saat ini pasti akan mendatangi tembok Burqa di Baitul Maqdis sebagai bentuk penghormatan atau dukungan terhadap Israel. Aksi pemimpin dunia tersebut juga termasuk dalam penodaan terhadap masjid Al Aqsa.”
Materi selanjutnya adalah “Palestina bagi Umat Islam” yang diisi oleh Sri Vira Chandra. Pada materi ini ia menjelaskan 22 alasan umat Islam harus membela masjid Al Aqsa. Alasan-alasan tersebut bersumber dari Al Hadist dan Al-Qur’an.
Ia juga merincikan tentang salah satu janji Allah terhadap Palestina di Al-Qur’an yang terdapat dalam surat Al-A’raf ayat 137 bahwa orang Yahudi sering mengklaim bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan Allah terhadap Yahudi. Namun sesungguhnya itu tidak benar karena saat Allah menyuruh mereka menetap di Palestina, mereka malah meninggalkan Palestina.
Di akhir materi Vira menjelaskan jika kita ingin mengetahui sifat-sifat Yahudi, tipu daya Yahudi dan bagaimana cara mengalahkan Yahudi maka kita harus membaca tafsir surat Al-Isra karena semua hal itu terdapat di dalam surat tersebut.
Materi terakhir dibawakan oleh Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani, dengan tema “Fardhu ‘Ain Membela Palestina”.
Pada kesempatan tersebut Nurjanah menjelaskan bagaimana kejahatan zionis Israel terhadap Palestina, seperti penodaan-penodaan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa.
Nurjanah juga menjelaskan bahwa dalam 14 hektar masjid Al-Aqsa tidak hanya terjadi peristiwa Isra Miraj saja, namun juga memperkenalkan Rasulullah SAW kepada para anbiya. Ia mengutip penjelasan dari Dr. Amal Khalifa bahwa peristiwa tersebut merupakan simbol untuk melanjutkan estafet dakwah para Nabi kepada Rasulullah SAW.
Wilayah 14 hektar masjid Al Aqsa di setiap jengkalnya sesungguhnya adalah tempat sujud para nabi pada peristiwa Isra’ Miraj. Sehingga bagaimana mungkin kita sebagai umat Islam membiarkan penodaan dilakukan terhadap masjid suci Al Aqsa.
Untuk merebut Al Aqsa dan Palestina, Yahudi di seluruh dunia berhasil mengumpulkan jutaan dollar. Namun sayangnya umat muslim di dunia seakan sedang tertidur melihat apa yang terjadi di Palestina.
Nurjanah mengungkapkan bahwa untuk berjuang di Palestina harus melihat berapa banyak hafalan kita, sekuat apa fisik kita. Pada kenyataannya secara fisik belum tentu kita orang Indonesia mampu namun bisa jadi juga kita termasuk yang membebaskan Palestina melalui infaq-infaq kita.
Ia juga mengingatkan kembali jika kita belum dibolehkan untuk ke masjid Al Aqsa selama Palestina belum merdeka, karena dengan masuknya kita ke masjid Al Aqsa sama saja kita membiayai persenjataan Israel dalam menyerang saudara saudara kita di Palestina.
Dalam penutup materinya Nurjanah menjelaskan tiga tahapan untuk membatu Palestina yaitu edukasi kepalestinaan, menggalang donasi dan mendoakan.
Oleh karenanya kita harus mempalestinakan diri, keluarga dan masyarakat karena Palestina menjadi referensi diri kita, menjadi obor kekuatan kita untuk memperbaiki diri.
Setelah materi dari Nurjanah, dilanjutkan dengan sambutan dari Ustad Riyadhus Solihin perwakilan dari Markaz Qur’an Indonesia yang dilanjutkan dengan pembacaan naskah pelantikan pengurus komunitas.
Komunitas dipimpin oleh ibu Muslimah dengan jumlah pengurus sebanyak 29 orang. Pada kesempatan acara ini Markaz Qur’an menyalurkan donasi sebesar Rp. 138.746.800,-.