Jika ada niat kuat maka sirnalah segala rintangan. Jika sikap hidup terbarukan maka akan membentang keteguhan seluas lautan. Inilah yang tergambar pada sosok muslimah Palestina bernama Ummu Kholid Hamadah yang berusia 60 tahun. Di masa tuanya beliau mampu menghafal seluruh Al-Quran. Beliau berazam dan memfokuskan diri menghafal Al-Quran, padahal umurnya sudah tak muda lagi.
Beliau juga mendorong cucu-cucunya untuk memanfaatkan waktu dengan menghafal Kitab Allah.
Saat diwawancarai beliau menuturkan, “Alhamdulillah kami mengikuti dauroh menghafal Al-Quran di masjid, kami menghadirinya setiap hari, menghafal 1 halaman dan menyimak bacaan tersebut. Hari berikutnya kami mengulang hafalan sebelumnya, lalu menghafal satu halaman baru. Bukan hal yang mudah, namun ketika kita memiliki niat maka Allah SWT akan menolong kita,” tutur beliau.
Ummu Nidhol, Ummu Ammar dan Ummu Ahmad adalah nama-nama perempuan Palestina lainnya di sekeliling Ummu Kholid yang juga memiliki keinginan kuat menghafal Al-Quran. Tenggelam dalam ayat demi ayat Al-Quran dan mereka saling berlomba.
“Menyelesaikan hafalan Al-Quran merupakan cita-cita saya. Ketika saya melaksanakan ibadah haji di Baitul Haram dan thowaf mengelilingi Ka’bah, saya berdoa kepada Allah SWT, agar saya tidak wafat sebelum menjadi penghafal Al Quran. Saya pergi ke masjid, di sana ada juga muslimah lainnya yang rata-rata berusia 60 tahun. Kami memulai menghafal dari juz ‘amma kemudian dilanjutkan sampai 14 juz, setelah itu kami masuk menghafal surat Al-Baqoroh dan terus menghafal, sampai akhirnya saya hafal seluruhnya dan tujuan saya tercapai,” demikian tutur Ummu Ahmad Al-Qisyawi, muslimah lansia penghafal Al-Quran.
Di Gaza, Markaz penghafal Al-Quran tersebar di sudut-sudut wilayahnya. Lebih dari sepuluh ribu hafidz dan hafidzah tercatat di arsip Darul Quran wa Sunnah, yang merupakan Lembaga Program menghafal Al-Quran terbesar di Jalur Gaza.
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” Terinspirasi dari ungkapan sebaik-baik kalian inilah, Darul Quran was Sunnah mendirikan beberapa markaz tahfidz Al-Quran. Contohnya di wilayah Barat Kota Gaza, terdapat 26 Markaz penghafal Al-Quran dengan ratusan halaqah-halaqah penghafal Al-Quran.” tutur Ustadzah Hanan binti Abu Bashir, salah satu musyrifah (pembina) di Markaz Darul Quran was Sunnah.
Pelajaran penting bagi kita semua, bahwa tuntutan untuk terus produktif tidak akan berhenti karena hambatan kondisi, meski tak kunjung berakhir dan begitu banyak. Seseorang akan tetap hidup sepanjang ia memiliki tekad kuat dan terus mewujudkan cita-cita.
Wakalah Palestina, Mushtafa Sa’afien melaporkan dari Gaza Palestina
Alih Bahasa :
Lathifah Hariri dan Bannasari
Adara Relief International