Senin pagi (24-8) Pasukan pendudukan Zionis mencegah para wanita memasuki Masjid Al-Aqsa. Mereka mendirikan pos-pos pemeriksaan militer, memperkuat keberadaan mereka di semua pintu Masjid Al-Aqsha. Mereka juga kembali menyebar pasukan intervensi cepat di sana hingga menutup semua pintu masuk ke Masjid Al Aqsa kecuali hanya tiga yang terbuka yaitu pintu Al-Gawanimah, pintu King Faisal, dan pintu Al-Qatanin
Menurut Media Center Al-Quds, pasukan pendudukan menahan identitas kebanyakan pria sebelum masuk ke Masjid Al-Aqsa, dan memukul seorang gadis Al-Quds di pintu As-Silsilah. Mereka juga menangkap seorang wanita di pintu Hittah, dan mencegah manajemen sekolah Syari’ah (hukum) Al-Aqsa untuk memasukkan buku-buku untuk tahun ajaran baru dan membagikannya kepada para siswa. Hingga manajemen sekolah terpaksa menerimanya di luar gerbang Masjid Al-Aqsa.
Hal ini mengarahkan sejumlah wanita yang diusir dari Masjid Al-Aqsa untuk melanjutkan “ribath” mereka di pintu As-Silsilah. Mereka meneriakkan takbir dan yel-yel kemenangan di hadapan para pemukim Yahudi dan elemen penjajah.
Sebaliknya, sejumlah besar jamaah sholat dari kalangan laki-laki berada di dalam Masjid Al-Aqsa dan tersebar di halaman Masjid Al-Aqsa saat para pemukim menyerbu masjid dan melakukan tur di berbagai bagian Masjid dengan penjagaan polisi dan unit pasukan . Kedatangan rombongan tersebut mendapatkan reaksi marah dari jamaah shalat
(sumber womenfpal)