Bangsa Palestina sendirian melalui penderitaan yang panjang.. Ya, hanya sendiri.
Di Al-Quds, ada persoalan masjid Al-Aqsha. Tercatat 500 orang penjaga setia kesucian Masjid Al-Aqsha. Mereka adalah para murobitin dan murobitat anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua yang sudah uzur, harus berhadapan dengan tentara zionis dan Yahudi yang jumlahnya lebih banyak dari mereka..
Hanya ada satu pilihan, mereka harus terus bertahan melawan kezaliman dan penistaan terhadap kesucian kiblat pertama kita, masjid Al-Aqsha..
Di Tepi Barat Palestina, para pemuda dan pemudi terus berintifadah.. Tak pernah redup bara keberanian dan keperkasaan perlawanan meskipun para zionis yang jauh berbilang banyaknya.. Inilah yang dihadapi para pejuang penyandang kemuliaan itu.. Senjata yang tidak berimbang, resiko penangkapan, penyiksaan, penghancuran rumah-rumah mereka, bahkan nyawa sebagai taruhannya..
Di Gaza, penderitaan panjang akibat blokade lebih dari 10 tahun. Infrastruktur hancur.. Setiap hari 18 jam hidup tanpa listrik.. Gelap melingkupi kesetiaan pada perjuangan..
Penderitaan yang sama dialami oleh penduduk Palestina di pengungsian.. Di Yarmuk Suriah, haram buat kita tapi halal untuk mereka karena hanya ada daging anjing dan pohon kaktus yang bisa mereka santap untuk sekedar menyambung kehidupan..
Anak-anak dan orang tua mengais sampah agar ada yang bisa dimakan.. Itu menjadi pemandangan keseharian..
Bangsa Palestina yang gagah perkasa menghadapi semua penderitaan tersebut sendirian.. Ya, hanya sendirian! Jauh lebih sedikit umat Islam yang membantu dibanding yang tidak membantu..
Zionis Yahudi? Sangat banyak bantuan bagi mereka untuk menjajah dan menindas bangsa Palestina.. Bukan hanya dari golongan mereka sesama bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh dunia namun juga dari kaum muslim yang berhati Yahudi.. Miris.. Sedih.. Malu..
Wahai umat Islam.. Dimanakah kalian? Belumkah datang sapaan dalam hatimu terhadap nasib saudara seiman di Palestina? Belum tersentuhkah hati kalian terhadap penderitaan dan perjuangan bangsa Palestina? Belum sadarkah kalian bahwa kebebasan Al-Quds dan Al-Aqsha dari cengkeraman Yahudi laknatullah adalah amanah Allah untuk kita bersama? Bahwa Al-Quds dan Al-Aqsha adalah tanah wakaf bagi umat Islam?
Apakah kita akan terus membiarkan bangsa Palestina memikul beban perjuangan sendirian? Padahal menjaga kesucian Al-Aqsha dan merebut kembali 78% tanah wakaf yang dijajah zionis Israel adalah aqidah dan juga perjuangan kita sebagai umat Islam..
Saudaraku, pantaslah jika pada akhirnya kita bertanya pada diri sendiri apa peran yang sudah kita lakukan dalam menunaikan amanah aqidah tersebut.. Sudah 68 tahun bangsa Palestina berjuang dengan segenap kenestapaanya namun mereka tetap setia, tetap istiqomah di garis perjuangan menunaikan amanah bersama, sendirian tanpa mengeluh sedikitpun.. Dimana kita??
Nurjanah Hulwani
(Adara Relief Internationl)