Assalamu’alaikum wrwb. Tuips.. kali ini admin mau sharing ttg Penaklukan Al-Quds pada masa khalifah Umar bin Khattab ra. Simak yah.
1. Perang ini disebut dengan perang Ajnadin, yaitu perang yang berkobar antara kaum muslimin dan pasukan Romawi.
2. Kaum muslimin dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah ra di bawah komando khalifah Umar bin Khattab ra.
3. Sementara pasukan Romawi dipimpin oleh panglima Arthabun, seorang panglima yg ketika di bawah kekuasaannya, Romawi hancur.
4. Ketika perang Ajnadin meletus, banyak korban yang berjatuhan dari kedua belah pihak.
5. Hal ini membuat Arthabun terkejut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa kaum muslimin adalah tentara yang tangguh.
6. Akhirnya ia melarikan diri menuju Al-Quds untuk berlindung di wilayahnya & tanahnya yang suci.
7. Ketika Amr bin Ash ra mengetahui kejadian itu, ia & pasukannya segera berangkat dari Syam & bergabung dngn pasukan Abu Ubaidah.
8. Lalu mereka mengepung Al-Quds untuk menutup celah bagi pasukan Romawi yg datang dari luar.
9. Setelah itu pasukan muslimin bertolak menuju pelabuhan Qaisariyah, yaitu pelabuhan yg menyambut kapal2 bala bantuan Romawi.
10. Lalu pertempuran meletus antara kaum Muslimin & Romawi di Qaisariyah. Di dalamnya 100 ribu tentara Romawi tewas terbunuh.
11. Qaisariyah terletak di utara Palestina & saat itu Gaza berada di bawah kekuasaan kaum muslimin sejak kekhalifahan Abu Bakar ra.
12. Penduduk kota itu rela untuk mengadakan perdamaian dngn kaum Muslimin & mereka bersedia menyerahkan kota suci itu.
13. Dengan syarat kaum Muslimin harus mendatangkan Khalifah Umar bin Al-Khatab ra untuk menerima kota suci itu.
14. Pengepungan terhadap Al-Quds yg dilakukan oleh pasukan Amr bin Ash ra & Abu Ubaidah bin Jarrah ra berlangsung beberapa saat.
15. Amr bin Ash ra memiliki pertimbangan bahwa Al-Quds yg mulia harus ditaklukkan dengan cara damai tanpa senjata.
16. Ia lalu mengirim surat kepada Amirul Mukminin Umar bin Khattab ra agar Umar ra sendiri hadir untuk menerima penyerahannya.
17. Untuk memenuhi kehendak rakyat Baitul Maqdis itu.
18. Ketika dikepung, penduduk Palestina Arab saat itu beragama Nasrani.
19. Mereka berada di bawah bayang2 kezaliman Romawi & sangat mengharapkan kebebasan & kemerdekaan.
20. Sementara itu di kota Madinah, khalifah Umar bin Khattab tetap berpegang teguh dengan prinsip musyawarah.
21. Kemudian ia bermusyawarah dengan Usman bin Affan ra dan Ali bin Abi Talib ra.
22. Usman ra mengusulkan agar tetap melakukan pengepungan di Al-Quds sampai Romawi dalam keadaan terjepit & menyerah diri.
23. Sedangkan Ali bin Abi Talib ra mengusulkan agar menyerahkan perkara ini kepada Allah, lalu ia berangkat ke Al-Quds sendirian.
24. Umar lalu berpikir & tidak tergesa-gesa, sampai akhirnya ia memutuskan untuk mengambil kedua usulan tersebut.
25. Yaitu berangkat dengan pasukan tambahan dari kota Madinah menuju Al-Quds.
26. Jika Al-Quds berhasil ditaklukkan dengan cara damai, maka itu sesuai dengan harapan.
27. Namun, jika sebaliknya, berarti perang di bawah kepemimpinannya langsung sampai mendapatkan salah satu dari dua kebaikan.
28. Sebelum berita kedatangan Umar bin al-Khattab ra dengan pasukannya sampai kepada Arthabun, ia memutuskan untuk lari ke Mesir.
29. Dan menyerahkan Al-Quds kepada pendeta Shofronius, seorang pemimpin Nasrani di Al-Quds.
30. Sebelum Umar bin al-Khattab ra sampai, Pendeta segera menawarkan perdamaian kepada Abu Ubaidah bin Jarrah ra.
31. Lalu Abu Ubaidah bin Jarrah ra memberitahukan kepadanya bahwa keputusan ada di tangan amirul mukminin yang akan segera tiba.
32. Akhirnya Umar sampai di al-Quds dan kota tersebut takluk dengan damai.
33. Umar merenungkan nasib Al-Quds hingga ia menangis.
34. Karena ia mengetahui dengan pasti bahwa Al-Quds akan segera ditaklukkan dengan izin Allah SWT.
35. Waktu azan pun tiba, ia segera menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan.
36. Dan suara takbir bergema di segala penjuru dengan penuh kewibawaan yang benar.
37. Sesungguhnya tentara Allah tidak akan datang kecuali untuk mengeluarkan orang2 yang berbuat aniaya dari kiblat pertama umat Islam.
38. Dan membebaskan penduduk Palestina dari penjajah Romawi.
39. Setelah dua hari berlalu, kaum muslimin dikejutkan oleh sekelompok penunggang kuda yang mendatangi mereka.
40. Mereka adalah utusan pendeta Shofronius. Maka terjadilah perundingan diantara kedua belah pihak.
41. Berikut adalah isi dari perjanjian tersebut:
42. Ini adalah perdamaian yg diberikan hamba Allah Umar bin Khattab Amirul mukminin kpd penduduk Elia berupa jaminan keamanan.
43. Beliau telah memberikan mereka keamanan terhadap jiwa2 mereka, harta2 mereka,…
44. … tempat ibadah mereka, salib2 mereka, yang sakit & yang sehat dari mereka, dan semua ajaran agama mereka.
45. Tempat ibadah mereka tidak boleh diduduki, & tidak boleh dihancurkan atau dimusnahkan.
46. Begitu pun dengan salib-salib mereka & harta-harta mereka.
47. Agama mereka tidak boleh dibenci dan tidak seorang pun dari mereka yang boleh diserang.
48. Dan tidak seorang Yahudi pun yang boleh tinggal di Elia bersama mereka.
49. Perjanjian disepakati dan akhirnya Al-Quds jatuh ke tangan Umar bin al-Khattab ra.