Gerakan Pemuda Rakyat al Quds, Sabtu (3/10) malam menyerukan aksi mogok perdagangan dan pendidikan pada hari Ahad (4/10) untuk membebaskan blokade yang diberlakukan penjajah Zionis atas masjid al Aqsha.
Dalam pernyataannya, Gerakan Pemuda Rakyat al Quds mengatakan, aksi mogok ini bertujuan untuk membebaskan blokade atas masjid al Aqsha setelah meningkatnya operasi penjajah Zionis di tanah Palestina, yaitu penerapan kebijakan pembagian secara waktu di masjid al Aqsha dan mencegah pemilik yang sah masuk ke dalamnya. Gerakan Pemuda Rakyat al Quds menyerukan para pedagang, pelajar dan masyarakat al Quds untuk komitmen dengan aksi mogok ini.
Sebelumnya penjajah Zionis menyerbu rumah sakit Maqashid di al Quds untuk mencari orang-orang yang terluka dalam penyerbuan pasukan penjajah Zionis ke mushala al Qibli di masjid al Aqsha dan mengeluarkan para jamaah yang bersiaga di dalamnya, menyusul aksi penikaman dan penembakan di al Quds yang menewaskan dua rabi Yahudi dan melukai tiga lainnya.
Pasukan penjajah Zionis menutup pintu Asbat di masjid al Aqsha dan menyebar di al Quds lama, di tengah-tengah ketakutan para pemukim Yahudi yang lari meninggalkan daerah tersebut.
Konfrontasi juga berlangsung antara pasukan penjajah Zionis dan para pemuda di desa Isawiyah di timur laut al Quds.
Dilaporkan sebelumnya dua orang rabi Yahudi, salah satunya seorang tentara Zionis, tewas dan tiga lainnya terluka dalam aksi penikaman dan penembakan yang dilakukan seorang pemuda Palestina pada Sabtu (3/10) malam di Kota Tua di al Quds. Sebelum akhirnya pelaku ditembak dan kemudian gugur karena kehabisan darah.
Jurubicara kepolisian Zionis mengatakan bahwa pelaku aksi pertama-tama menikam salah seorang pemukim Yahudi dan berhasil merampas senjatanya kemudian menembak sekelompok pemukim Yahudi dari dekat pintu Asbat di Kota Tua sehingga melukai 4 orang lainnya. (asw/infopalestina.com)