Sebuah komite Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Kamis (8/2) meminta dukungan psikososial bagi anak-anak yang mengalami trauma akibat kekerasan di Gaza dan Tepi Barat. Ia juga mengatakan bahwa komite tersebut akan mengkaji perlakuan Israel terhadap anak-anak di daerah tersebut pada akhir tahun ini, demikian laporan Reuters.
Serangan militer Israel di Gaza telah membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza tersebut mengungsi, membuat rumah-rumah dan infrastruktur hancur, serta menyebabkan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.
Menurut pihak berwenang di Gaza, anak-anak dan wanita merupakan bagian terbesar dari hampir 28.000 orang yang terbunuh selama serangan tersebut. Israel mending bahwa Hamas berada di balik serangan 7 Oktober lalu di Israel, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang.
Namun, sejak saat itu, Media Israel Haaretz mengungkapkan bahwa helikopter dan tank-tank tentara Israel telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel sebagai korban tewas dari pihak Perlawanan Palestina.
“Hak-hak anak-anak yang hidup di bawah kendali Israel dilanggar secara serius pada tingkat yang jarang terlihat dalam sejarah,” kata Ann Skelton, Ketua Komite Hak-hak Anak PBB (CRC).
UNICEF mengatakan pada pekan lalu, bahwa hampir semua anak di Gaza diperkirakan membutuhkan dukungan kesehatan mental. Skelton juga mengatakan bahwa Komite sangat menyayangkan tindakan Israel yang menunda partisipasinya dalam dialog mengenai isu-isu anak yang dijadwalkan untuk berlangsung pada bulan September.
Skelton juga menyatakan keprihatinannya terhadap anak-anak Palestina di Tepi Barat, yang menghadapi penangkapan sewenang-wenang, pembunuhan di luar proses hukum, serta kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel dan para pemukim kolonial.
Tepi Barat telah mengalami tingkat kekerasan tertinggi dalam beberapa dekade selama beberapa bulan sebelum serangan 7 Oktober ke Israel, tetapi konfrontasi telah meningkat tajam setelah invasi darat Israel ke Gaza.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini