Juru bicara PBB pada Jumat (1/11) memperingati Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis dengan menyerukan perhatian terhadap bahaya yang dihadapi para jurnalis di seluruh dunia, terutama di Jalur Gaza.
“Hampir sembilan dari sepuluh kasus pembunuhan jurnalis belum terselesaikan. Gaza telah menjadi tempat paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah konflik mana pun,” ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guterres, kata Dujarric, menyerukan penyelidikan yang “independen dan tidak memihak” atas pembunuhan terhadap jurnalis, menegaskan bahwa “impunitas adalah serangan terhadap kebebasan pers dan ancaman bagi demokrasi itu sendiri.”
“Ketika jurnalis dibungkam, kita semua kehilangan suara,” tambahnya.
Menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, sedikitnya 248 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023, angka paling mematikan bagi pekerja media dalam sejarah modern.
Dujarric juga menyinggung situasi kemanusiaan terbaru di Gaza, yaitu operasi bantuan terus berjalan meski laporan serangan udara Israel kembali muncul di seluruh wilayah terkepung itu.
“Menurut sumber lokal, serangan-serangan tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Kami kembali menegaskan bahwa semua pihak harus menahan diri dari tindakan apa pun yang membahayakan warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dan mengingatkan militer Israel akan kewajibannya untuk selalu melindungi mereka dalam setiap operasi militer,” ujarnya.
Ia juga menggambarkan keruntuhan sistem kesehatan Gaza, yang kini hampir tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan medis masyarakat. “Sistem kesehatan Gaza menghadapi tantangan luar biasa untuk menanggapi kebutuhan yang sangat besar dari penduduknya,” kata Dujarric.
Mengutip data Kementerian Kesehatan Gaza, Dujarric menyebut bahwa lebih dari 1.700 tenaga kesehatan telah gugur sejak agresi dimulai pada 2023. Saat ini, gencatan senjata berdasarkan rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump masih berlaku, namun Israel telah melanggarnya berulang kali.
Sumber: AA, MEMO
			![Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251020-39468001-39467988-ISRAELI_ATTACK_KILLS_PALESTINIAN_JOURNALIST_AHMED_ABU_MUTAIR-750x375.webp)
![Tim Palang Merah mengantarkan jenazah 30 warga Palestina, yang ditahan oleh pasukan Israel dari berbagai wilayah Gaza selama perang dan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada 30 Oktober 2025. [Abdallah Fs Alattar – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251031-39575829-39575827-RED_CROSS_DELIVERS_BODIES_OF_PALESTINIANS_HANDED_OVER_UNDER_CEASEFIRE_DEAL-1-120x86.jpg)




