Di wilayah Tepi Barat dan Al-Quds (Yerusalem) yang dijajah, Israel sedang mempersiapkan angkatan bersenjatanya untuk melakukan tindakan keras serta pembatasan pergerakan dan ibadah menjelang dimulainya Ramadan.
Pada Ahad malam (10/3), pasukan Israel dilaporkan mencegah sejumlah besar jamaah Palestina memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Al-Quds yang dijajah untuk salat tarawih. Menurut WAFA , Israel telah meningkatkan pembatasannya di area tersebut dan sekarang hanya mengizinkan wanita berusia di atas 40 tahun untuk salat.
Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan menteri pertahanan, menteri keamanan nasional, dan menteri keuangannya untuk membuka ruang di penjara-penjara Israel sebagai persiapan untuk penangkapan ribuan warga Palestina lainnya pada tahun ini.
Pemerintahan Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Ahad bahwa badan militer dan keamanan dalam negeri, Shin Bet, telah menilai akan lebih banyak lagi “teroris” yang ditangkap di Gaza, dan Israel akan kehabisan ruang penjara jika tidak melakukan tindakan dari sekarang.
Pernyataan itu menambahkan bahwa sekitar 4.000 warga Palestina telah ditangkap di Tepi Barat dan Gaza sejak 7 Oktober, menciptakan kebutuhan mendesak untuk mempersiapkan ruang untuk lebih banyak tawanan. Menurut Addameer, terdapat ribuan warga Palestina yang ditahan secara tidak sah tanpa dakwaan dalam penahanan administratif.
Qaddoura Fares, ketua Komisi Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan, mengutuk keputusan Netanyahu untuk menyediakan lebih banyak pusat penahanan. “Pikiran Netanyahu dipenuhi dengan rencana yang penuh kebencian dan agresif. Keputusan yang diambil untuk melengkapi dan menyiapkan tempat penahanan baru menegaskan keputusannya untuk melanjutkan perang melawan rakyat Palestina selama mungkin,” kata Fares dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Al Jazeera.
“Ini berarti rangkaian penangkapan akan terus meningkat terhadap masyarakat kita yang tidak berdaya,” tambah Fares.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini