Minggu, (03/11) Adara Relief International menyalurkan air bersih kepada para pengungsi di Pengungsian Darurat, Sekolah UNRWA, Kawasan Arrimal, Perbatasan Gaza Utara dan Gaza City
Bantuan ini telah sampai kepada 2.000 pengungsi di pengungsian tersebut. Bantuan ini merupakan donasi dari Rumah Quran Mardani 5, SDIT Cordova 4 dan Sekolah Al-Hikmah Cipayung.
Pemerintah Kota Gaza mengatakan bahwa mereka menderita kekurangan air yang parah saat ini. Persentase kekurangan mencapai sekitar 90 persen akibat penghentian pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza oleh Israel.
Selain itu Israel juga melakukan penghentian pabrik desalinasi air laut dan diperparah dengan meningkatnya agresi Israel. Hancurnya bangunan dan fasilitas permukiman serta kerusakan parah pada infrastruktur, khususnya sumur air dan saluran pembuangan limbah, juga telah memperburuk situasi.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (12/10), pemerintah kota memperkirakan bahwa penduduk Jalur Gaza akan sangat menderita akibat kekurangan air pada saat ini dan masa mendatang. “Kami saat ini berupaya menyediakan air sebanyak mungkin untuk meringankan krisis ini,” tambah pemerintah kota.
Kebutuhan akan air bersih Gaza pun semakin meningkat mengingat banyaknya jumlah pengungsi. “Adara secara bertahap telah menyalurkan bantuan ke kamp pengungsian di Gaza sesuai kebutuhan yang mendesak di sana. Distribusi bantuan akan terus berlanjut, dan kebutuhan akan obat-obatan, makanan pokok, air bersih dan bahan bakar semakin meningkat”, Ujar Ana Rahmawati, Ketua Bidang Program dan Penyaluran Adara Relief International.
Terima kasih Sahabat Adara dan seluruh masyarakat yang telah mengirimkan bantuan untuk warga gaza melalui Adara Relief International. Kami terus mengajak seluruh Masyarakat Indonesia untuk bergerak menggalang dukungan dan donasi untuk meringankan beban Gaza di tengah krisis kemanusiaan. Mari dukung Gaza hingga bisa bangkit kembali.