“Tidak ada rumah sakit yang berfungsi di utara Gaza, sementara pasien yang terluka memerlukan operasi dan tidak dapat dipindahkan sedang menunggu untuk mati”, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (21/12).
Penilaian terbaru WHO muncul setelah tim PBB mencapai rumah sakit Al-Ahli Arab dan rumah sakit Al-Shifa pada Rabu, di tengah laporan tentang intensifikasi operasi darat oleh pasukan Israel dan serangan udara yang berkelanjutan di Jalur Gaza.
Tim Medis Darurat WHO, Sean Casey, menggambarkan situasi di rumah sakit Al Ahli Arab sedang menghadapi keadaan tanpa makanan, tanpa bahan bakar, dan tanpa air. Menurut badan kesehatan PBB, hanya sembilan dari 36 fasilitas kesehatan di Gaza yang berfungsi sebagian dan semuanya terletak di selatan.
Di rumah sakit Al-Ahli Arab, sekitar 10 staf terus memberikan pertolongan pertama kepada sekitar 80 pasien. Beberapa di antaranya terluka parah dan telah menunggu operasi selama dua pekan atau telah dioperasi tetapi sekarang berisiko terkena infeksi pasca-operasi akibat kurangnya antibiotik dan obat-obatan lainnya.
Pekerja PBB yang mengirimkan persediaan medis ke Rumah Sakit Al-Shifa di utara Gaza pada 16 Desember menggambarkan departemen gawat darurat sebagai tempat yang bermandikan darah, dengan ratusan orang terluka di dalamnya, dan aliran konstan pasien baru.
sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/140239
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها