Jakarta – Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC) dan lembaga kemanusiaan peduli Palestina lainnya, menjalin silaturahim dengan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi. Acara silaturahim tersebut digelar di kediaman Bang Uci, sapaan akrabnya, di Permata Regenci Blok C 58, Jakarta Barat pada senin sore (7/12). Turut hadir juga dalam silaturahim tersebut dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Adara Relief, komunitas Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), beserta keluarga besar Bang Uci.
Acara tersebut dimanfaatkan oleh ASPAC untuk mengenalkan sejarah perjuangan Palestina dan Al Aqsha. Ketua ASPAC, Saiful Bahri, mengatakan bahwa Aspac berdiripada 2011 dan terdiri dari banyak NGO yang tergerak punya perhatian lebih untuk Palestina.
ASPAC bersama KNRP, Adara dan lembaga kemanusiaan lainnya juga, membantu rakyat Palestina korban perang di Gaza, pengungsi di Yordania, di Yarmuk Syiria yang banyak mengalami korban perang. “ASPAC termasuk komunitas regional pertama dibentuk, yang konsen pada perjuangan rakyat Palestina,” jelas Saiful Bahri.
Bang Uci mengaku dirinya sangat tertarik dan tergugah dengan perjuangan rakyat Palestina dan memerdekakan bangsanya dan Al Aqsha. Kalau kemudian teman-teman saja mau berjuang dengan kesibukkan dia luangkan bagaimana dengan saya ini. Itu yang membuat saya tergugah,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya mengajak seluruh rakyat Indonesia berpikir dan peduli akan persoalan di Palestina. Karena persoalan di Palestina merupakan kewajiban dan bagian dari dakwah kita kepada umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya. Apalagi perjuangan mereka begitu besar mengorbankan seluruhnya, bukan persoalan kemerdekaan Palestina, tapi persoalan akidah yang memang disyaratkan terus diperjuangkan.
“Karenanya menurut saya, harusnya saya, saudara, teman kerabat harusnya jadi trigger besar agar bangsa Indonesia ini seluruh ummat Islam yang katanya besar ini memberikan support yang besar, support yang kuat. Bahwa mereka tidak sendiri orang Palestina tidak sendiri, orang Gaza tidak sendiri ada kita di sini yang support mereka,” terang Bang Uci.
Bang Uci berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan kekuatan diplomasinya mengingat penindasan yang dilakukan bangsa Israel merupakan pelanggaran konstitusi. “Bangsa ini memberikan support yang kuat terutama buat bangsa terhadap negosiasi ke dunia PBB, bahwa Negara (Palestina) wajib merdeka siapapun harus diberikan hak buat merdeka. Jadi menurut saya semua harus bergandengan tangan memberikan moril dan materil untuk perjuangan rakyat Palestina merdeka dan merdeka untuk Al Aqsha,” tutup Bang Uci. (yp)