Otoritas Palestina mengumumkan pada Senin (20/3) bahwa mereka akan menuntut Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, Anadolu melaporkan. Langkah itu dilakukan setelah Smotrich mengklaim bahwa, “Tidak ada yang namanya orang Palestina.”
“Kami mengikuti dengan saksama pernyataan tidak bertanggung jawab dan menghasut yang dibuat oleh menteri teroris yang penuh kebencian dan rasis, yang terus melancarkan klaim superioritas ras orang-orang Yahudi dengan mengorbankan negara-negara lain di dunia, khususnya orang Palestina.” kata Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina. “Kami akan meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap teroris rasis ini.”
Kementerian juga mengutuk Prancis karena mengizinkan Smotrich memasuki negara itu dan berada dalam posisi untuk membuat pernyataan “fasis”. “Kami akan meminta otoritas Prancis untuk memastikan bahwa setiap aktivitas yang terjadi di wilayah Prancis tidak melanggar hukum internasional dan tidak menyerukan pembentukan Israel Raya dengan mengorbankan hukum dan konvensi internasional.”
PA juga meminta Uni Eropa (UE) untuk mengambil sikap bersatu untuk mencegah Smotrich memasuki negara anggota UE mana pun. Mesir, Yordania, dan Palestina, selain faksi Palestina, semuanya mengutuk pernyataan Smotrich. Uni Eropa sebelumnya telah menyatakan kecaman yang mendalam atas pernyataan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich selama pertemuan khusus di Prancis. Mereka menggambarkan pernyataannya sebagai argumen yang salah, tidak sopan, berbahaya, dan kontraproduktif dalam situasi yang sudah sangat tegang.
Kantor UE di Al-Quds mengatakan kepada WAFA bahwa pernyataan Smotrich sekali lagi berlawanan arah dan tidak dapat ditoleransi. Ia meminta pemerintah Israel untuk melepaskan diri dari pernyataan semacam itu dan bekerja dengan semua pihak terkait untuk meredakan ketegangan.
Uni Eropa lebih lanjut mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya kekerasan di lapangan, menyerukan untuk mengambil tindakan yang diperlukan demi mengurangi eskalasi, seperti pertemuan baru-baru ini di Aqaba dan Sharm el-Sheikh. Kantor UE di Al-Quds menegaskan bahwa mereka akan melanjutkan komitmen jangka panjangnya terhadap solusi dua negara, dengan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat yang hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini