Adara Relief – Jakarta. Perpindahan kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Al Quds (Yerusalem) menyentakkan dunia.
Tidak hanya umat Islam di seluruh dunia yang meradang, negara-negara lain pun ikut mengecam sikap Trump tersebut. Langkah Trump selain penistaan terhadap tanah suci Al Quds juga merupakan pelanggaran terhadap perjanjian internasional di tanah Al Quds.
Yahudisasi terhadap Al Quds nyatanya telah berlangsung lama. Di hadapan ibu-ibu pengajian majlis taklim Amanah Dault, Ustadzah Sri Vira Chandra menjelaskan secara rinci mengenai Yahudisasi terhadap Al Quds yang telah berlangsung sejak tahun 1897. Tahun di mana gerakan Zionisme didirikan pertama kali oleh Theodor Herzl.
Pada kesempatan tersebut pula, Ustadzah Vira yang merupakan Ketua Bidang Jaringan Adara Relief International menyampaikan kepada 150 jamaah majlis taklim bahwa cita-cita ini diusung oleh Yahudi melalui berbagai organisasi yang dimilikinya seperti Rotary Club dan juga negara-negara pendukung Israel seperti AS dan Inggris.
Sehingga deklarasi yang dilakukan Trump yang mengatakan bahwa ibukota Israel dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem merupakan puncak dari yahudisasi Al Quds.
Selain kajian mengenai Palestina, dalam pengajian rutin bulanan yang dilakukan di kediaman Bapak Adhyaksa Dault di kawasan Pengadegan Jakarta Selatan pada Selasa 12 Desember lalu juga dilakukan pelelangan gamis Palestina milik Ibu Mira Adhyaksa Dault. Gamis tersebut akhirnya terlelang di angka 700.000 rupiah. Para jamaah juga menyerahkan donasi untuk Palestina sebesar 1.700.000 rupiah.
Di akhir acara, untuk mengukur sejauh mana pemahaman para peserta, Ustadzah Vira melontarkan sejumlah pertanyaan kepada jamaah. Mereka yang berhasil menjawab dengan baik mendapatkan payung Palestina yang merupakan hadiah dari ibu Mira.
I was examining some of your articles on this site and I believe this internet site is real informative ! Retain putting up.
thank you!