Pihak berwenang di Gaza telah memerintahkan peletakan balok beton raksasa di sepanjang garis pantai. Peletakan balok tersebut bertujuan untuk melawan gelombang yang semakin kuat, yang telah menggerogoti fondasi beberapa kafe dan bangunan di tepi laut.
Radwan Al-Shantaf, dari kotamadya kota Al-Zahra di Jalur Gaza Tengah, mengatakan bahwa Pihak berwenang di Gaza telah menggunakan sejumlah besar puing-puing rumah yang hancur dalam pemboman Israel Mei 2021 untuk membarikade pantai. Dia mengatakan gelombang tinggi telah memaksa pemilik rumah untuk mengungsi ke gedung yang lebih dalam ke kota. Para operator pembangkit listrik juga harus membangun dinding beton untuk memperkuat pagar luar.
Namun, para pejabat, penduduk daerah pantai, dan para ahli mengkhawatirkan bahwa barikade beton tersebut mungkin tidak bisa menahan badai musim dingin. Selain itu, gelombang tinggi juga dapat menyebabkan runtuhnya jalan pantai dan mengancam rumah-rumah penduduk.
Menurut Nasser Thabit, seorang pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, ombak pantai pada tahun lalu mencapai hingga 6 meter, akibat efek perubahan iklim yang terlihat jelas mulai menggerogoti tepi jalan.
“Ada beberapa daerah rawan di Jalur Gaza yang akan terkena dampak langsung dari naiknya air laut. Kami khawatir, jika gelombang semakin tinggi, bencana akan terjadi, dan menenggelamkan banyak daerah permukiman itu,” katanya.
Baca juga “Berselancar, Cara Warga Gaza Nikmati Kebebasan di Tengah Blokade“
Thabit mengatakan bahwa intervensi jangka panjang yang tepat adalah berupa pemecah gelombang vertikal dan dinding penahan yang harus dipasang di sepanjang pantai atau setidaknya di bagian-bagian yang paling berisiko. Namun, ini dapat menelan biaya sekitar $150 juta dan harus meminta bantuan dari donor internasional.
Dengan luas 375 km persegi (145 mil persegi), Gaza adalah salah satu daerah terpadat di dunia. Dengan populasi 2,3 juta orang Palestina, kebanyakan dari mereka tinggal di kamp-kamp pengungsi, beberapa menghadap ke laut.
Kamp pengungsi Pantai di Kota Gaza adalah rumah bagi 90.000 orang. Penduduk kamp selama beberapa tahun terakhir banyak menyaksikan naiknya air laut, yang telah mengikis pantai sepenuhnya. Lemari es yang rusak, ban besar, dan batu bata semuanya telah mereka lemparkan ke pantai untuk menahan laut, tanpa efek apa pun.
Padahal, dengan adanya berbagai pembatasan darat Gaza di bawah kontrol ketat Israel dan Mesir, tepi laut adalah sumber daya berharga bagi orang-orang yang ingin melepaskan diri dari tekanan sehari-hari.
Sumber:
https://www.#/20220727-palestinians-strive-to-stop-gaza-shore-erosion-with-concrete-and-rubble/
https://www.#/20220727-palestinians-in-gaza-fight-back-as-large-waves-erode-their-beaches/
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.






