Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa militer Israel akan tetap berada di sebagian besar Jalur Gaza, pernyataan yang bertentangan dengan rencana damai yang diumumkan Presiden AS Donald Trump.
Dalam sebuah video, Netanyahu mengatakan Israel akan memastikan pembebasan seluruh sandera “hidup-hidup dan dengan selamat” sementara pasukan Israel tetap menguasai sebagian besar wilayah Gaza. Ia menambahkan bahwa rencana tersebut menguntungkan Israel karena “membalikkan keadaan dan mengisolasi Hamas.”
Rencana Trump, yang disusun bersama utusan khusus Steve Witkoff dan Jared Kushner, semula mengatur penarikan bertahap pasukan Israel dalam tiga fase hingga sepenuhnya keluar, kecuali keberadaan sementara di zona keamanan sepanjang perbatasan. Namun, hasil negosiasi Netanyahu dengan pejabat AS justru mengubah isi dokumen. Penarikan pasukan kini dikaitkan dengan kemajuan proses pelucutan senjata Hamas, dengan Israel memiliki hak veto. Bahkan setelah tiga fase penarikan, pasukan Israel masih akan berada di dalam Gaza melalui “zona penyangga” yang dapat berlaku tanpa batas waktu.
Perubahan itu memicu kemarahan negara-negara Arab yang terlibat, termasuk Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Turki. Qatar bahkan mendesak Gedung Putih menunda publikasi dokumen karena keberatan atas revisi yang dilakukan secara sepihak, namun rencana tetap diumumkan.
Sementara itu, Hamas menyatakan kesediaannya untuk mempelajari proposal mediasi dari Qatar dan Mesir “secara positif dan bertanggung jawab,” selama hak-hak nasional rakyat Palestina tetap terjaga.
Rencana 20 poin tersebut juga menyinggung kemungkinan jalur menuju penentuan nasib sendiri dan negara Palestina setelah reformasi Otoritas Palestina dan rekonstruksi Gaza berjalan. Namun, Netanyahu menegaskan bahwa hal itu tidak berarti pengakuan negara Palestina, dan Israel akan “secara paksa menolak” gagasan tersebut.
Pemimpin oposisi Yair Lapid mengkritik Netanyahu yang menurutnya “mengatakan setuju di depan kamera di Washington, lalu berkata sebaliknya setelah kembali ke Israel.”
Sumber: Qudsnen