Adara Relief – Palestina. Berdasarkan laman UNICEF, cuaca dingin telah membekukan Timur Tengah dan Afrika Utara, termasuk Palestina. Temperature suhu dingin mencapai titik 0 derajat celcius, bahkan di beberapa daerah berada di bawah 0 derajat Celcius.
Anak-anak di Palestina terancam sakit, tidak dapat bersekolah bahkan meninggal akibat cuaca musim dingin tahun ini. Menurut data Unicef, jutaan anak-anak yang rentan di Suriah, Irak, Lebanon Yordania Turki Mesir dan negara Palestina akan memiliki sedikit perlindungan terhadap dinginnya musim dingin kali ini.
Hal ini dikarenakan di negara-negara itu hampir 4 juta anak-anak terlantar dan 3,5 juta anak-anak hidup sebagai pengungsi. Anak-anak di kemah-kemah pengungsi Palestina juga akan terkena imbas dari cuaca ekstrim musim dingin kali ini.
Rakyat palestina yang berada di kemah pengungsi baik di dalam Palestina maupun Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan lebih banyak dari sebelumnya. Ini disebabkan masih adanya keluarga yang hidup di pengungsian tanpa pemanas, selimut tebal atau perlindungan lain yang tetap menghangatkan mereka pada musim dingin kali ini.
Keluarga-keluarga yang tinggal dipengungsian membutuhkan bantuan untuk dapat membeli persediaan sandang seperti pakaian, selendang, sarung tangan dan sepatu untuk menjaga anak-anak mereka tetap hangat.
Mengutip dari laman Herald Press, berdasarkan pendapat ahli meteorologi cuaca nasional Steve Fano, cuaca kali ini memiliki potensi pembekuan yang jarang terjadi. Rata-rata suhu terendah palestina saat ini adalah 47 derajat Fahrenheit. Rekor terendah terjadi pada tahun 1993 yaitu 18 derajat. Layanan cuaca nasional mengatakan cuaca pada hari senin 12 November mencapai titik terendah atau dibawah titik beku (32 derajat Fahrenheit).