• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, Oktober 10, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Ms Rachel, Seorang Influencer Edukasi yang Membela Anak-anak Palestina, Dituding “Anti-Israel”

by Adara Relief International
April 10, 2025
in Berita Kemanusiaan, Hukum dan HAM
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Ms Rachel, Seorang Influencer Edukasi yang Membela Anak-anak Palestina, Dituding “Anti-Israel”

Rachel menghadiri Gala Amal Sesame Workshop 2024 di Cipriani 42nd Street pada tanggal 29 Mei 2024 di New York City. (Jamie McCarthy/AFP)

58
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Sebuah akun media sosial memicu kecaman luas dan tuduhan upaya membungkam suara-suara kemanusiaan setelah secara terbuka menyerukan Jaksa Agung Amerika Serikat untuk menyelidiki pendidik anak dan influencer YouTube, Ms Rachel, karena diduga menyebarkan “propaganda anti-Israel”.

Dalam unggahan di platform X (Twitter) awal pekan ini, StopAntisemitism—sebuah organisasi pengawas yang mengklaim diri sebagai pemantau antisemitisme—menyebut Ms Rachel sebagai “penyebar propaganda Hamas” sejak 7 Oktober 2023. Mereka menuduh Ms Rachel membagikan foto anak kelaparan dari Gaza yang dianggap menyesatkan, serta statistik korban anak-anak Palestina yang mereka klaim tidak benar, kepada lebih dari 20 juta pengikutnya.

“Apakah ada yang mendanai Ms Rachel?” tulis unggahan tersebut, seraya mengajak pengikutnya untuk mengajukan pengaduan ke Departemen Kehakiman AS melalui Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing (FARA).

Baca Juga

Pelanggaran Status Quo di Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi Semakin Meningkat

Studi UNRWA: 54.600 Anak di Gaza Alami Gizi Buruk Akut atau Parah

Seruan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan di media sosial. Banyak yang menilai tuduhan itu sebagai upaya mencemarkan nama baik seorang pendidik yang dikenal luas karena konten edukatif untuk anak-anak di YouTube dan TikTok. Tuduhan tersebut juga dinilai sebagai bentuk penyalahgunaan istilah “antisemitisme” untuk membungkam kritik terhadap agresi Israel di Jalur Gaza.

“Kalau mereka bisa menyerang Ms Rachel, apa yang akan mereka lakukan terhadap kita?” tulis salah satu pengguna, mengingatkan bahwa kampanye ini adalah bentuk intimidasi terhadap siapa pun yang menyuarakan solidaritas kemanusiaan untuk Gaza.

Pengguna lain menyindir: “Orang-orang sudah begitu delusional hingga bisa menyebut YouTuber anak-anak seperti Ms Rachel sebagai bagian dari Hamas, daripada mengakui bahwa sedang terjadi genosida terhadap warga Palestina.”

“Ini seperti artikel dari The Onion (media satire), tapi sayangnya nyata. Akun ekstremis ini menuduh siapa pun yang mendukung Palestina sebagai ‘pro-Hamas’, dan kini menyasar salah satu figur paling dicintai di Amerika,” komentar lainnya.

Ms Rachel, yang memiliki nama asli Rachel Griffin Accurso, dikenal sebagai pendidik yang peduli terhadap kesejahteraan anak-anak tanpa memandang kebangsaan atau etnis. Seorang pengguna menulis, “Seorang perempuan yang dikenal karena konten untuk anak-anak dan menentang pembunuhan terhadap anak-anak… dan kalian marah soal itu? Apa yang salah dengan kalian?”

Muslim Public Affairs Council (MPAC) termasuk di antara pihak yang membela Ms Rachel. Mereka mengecam kampanye terhadapnya sebagai “berbahaya, menyesatkan, dan bertujuan membungkam advokasi kemanusiaan.” MPAC memuji kepedulian Ms Rachel terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, dan menyebut pesannya sarat dengan “kasih sayang, martabat manusia, dan kepemimpinan moral.”

Ms Rachel sebelumnya juga pernah diserang oleh pihak pro-Israel. Pada Mei tahun lalu, ia mengaku menjadi korban perundungan daring setelah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk anak-anak di wilayah konflik, termasuk di Gaza. Meski kampanye tersebut banyak mendapat dukungan dari para pengikutnya, ia juga dihujani komentar negatif dan desakan untuk “tetap apolitis”.

Menanggapi serangan tersebut, Ms Rachel menyatakan: “Saya sangat peduli pada semua anak—anak Palestina, anak Israel, anak di AS—Muslim, Yahudi, Kristen—semua anak, di setiap negara. Tidak ada satu pun yang dikecualikan. Setiap anak yang menderita, turut membebani hati saya.”

“Menggalang dana untuk anak-anak yang sedang kelaparan, tidak memiliki makanan atau air, dan sedang dibunuh—itu adalah tindakan kemanusiaan.”

Meskipun beberapa pengguna membela posisi StopAntisemitism dan bahkan mengklaim telah mengajukan laporan, tudingan bahwa Ms Rachel mengabaikan penderitaan anak-anak Israel tidak sesuai dengan fakta. Para pengguna media sosial menunjukkan bahwa Ms Rachel telah beberapa kali mengunggah pernyataan dukungan terhadap keluarga Israel yang terdampak perang.

Dalam sebuah unggahan di Instagram yang banyak dibagikan pada Februari lalu, Ms Rachel menulis tentang Ariel dan Kfir Bibas—anak berusia empat tahun dan sembilan bulan—yang meninggal dalam penahanan di Gaza bersama ibu mereka.

“Saya sangat sedih mendengar tentang Ariel dan Kfir, juga ibu mereka, Shiri. Hati saya bersama keluarga Bibas, komunitas Yahudi, dan semua orang di seluruh dunia yang sedang berduka. Kita harus selalu melindungi anak-anak,” tulisnya.

Sumber:

https://www.middleeasteye.net

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

ShareTweetSendShare
Previous Post

Pembantaian Al-Shujaiya: 35 Penduduk Sipil Gaza Dibunuh, 8 Anak-anak!

Next Post

Israel Melakukan Operasi Militer Besar-besaran ke Kamp Pengungsi Balata, Tepi Barat

Adara Relief International

Related Posts

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, memimpin para pemukim dalam penyerbuan Masjid Al-Aqsa pada 8 Oktober 2025 (Reuters/Jewish Power)
Berita Kemanusiaan

Pelanggaran Status Quo di Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimi Semakin Meningkat

by Adara Relief International
Oktober 9, 2025
0
15

Israel kembali melanggar status quo di dua situs suci umat Islam yaitu Masjid Al-Aqsa di Al-Quds (Yerusalem) dan Masjid Ibrahimi...

Read moreDetails
Anak-anak Palestina memohon untuk menerima makanan hangat di dapur amal di daerah Mawasi, Khan Younis, Jalur Gaza pada 22 Juli (AFP)

Studi UNRWA: 54.600 Anak di Gaza Alami Gizi Buruk Akut atau Parah

Oktober 9, 2025
15
Ilmuwan Palestina Penerima Nobel Kimia 2025: Dari Kamp Pengungsi ke Panggung Dunia

Ilmuwan Palestina Penerima Nobel Kimia 2025: Dari Kamp Pengungsi ke Panggung Dunia

Oktober 9, 2025
20
Serangan Israel Terus Berlanjut, PBB: 83% Bangunan Rusak dan Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Gaza

Serangan Israel Terus Berlanjut, PBB: 83% Bangunan Rusak dan Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Gaza

Oktober 9, 2025
13
Warga Palestina bereaksi terhadap berita tentang kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 15 Januari. REUTERS/Mohammed Salem

Meski Sepakati Tahap Pertama Gencatan Senjata, Namun Serangan Israel ke Gaza Masih Berlanjut

Oktober 9, 2025
15
Pusat HAM Gaza Desak Investigasi Keterlibatan Pejabat PBB dalam Genosida Gaza

Pusat HAM Gaza Desak Investigasi Keterlibatan Pejabat PBB dalam Genosida Gaza

Oktober 8, 2025
16
Next Post
Israel Melakukan Operasi Militer Besar-besaran ke Kamp Pengungsi Balata, Tepi Barat

Israel Melakukan Operasi Militer Besar-besaran ke Kamp Pengungsi Balata, Tepi Barat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • 78 Tahun Indonesia Merdeka: Mengingat Kembali Kiprah Founding Fathers Indonesia dalam Menyuarakan Solidaritas terhadap Palestina

    79 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Peran Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia dan Ikatan Persaudaraan yang Tak Lekang Oleh Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 60

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Balik Tahun Ajaran Baru yang Penuh Tantangan, Tersimpan Semangat Penghafal Al Quran Palestina dari Kamp Pengungsian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • The Barakah Circle Theory: Sebuah Pendekatan Geopolitik Islam terhadap Baitul Maqdis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630