Pasukan Israel pada Rabu (15/3) menyerang seorang perempuan pegawai media di Universitas Politeknik Palestina saat dia sedang dalam perjalanan dari Tepi Barat ke Hebron. Sondos al-Talbishi, seorang pegawai media di universitas tersebut, mengatakan bahwa pasukan Israel di pos pemeriksaan kontainer, tenggara Yerusalem, menahannya saat dia merekam tindakan tentara yang menghalangi pergerakan warga Palestina di pos pemeriksaan. Dia menambahkan bahwa pasukan memeriksa kendaraannya, menggeledah tubuhnya dan memukulnya sambil menyerangnya secara verbal meskipun dia mengatakan kepada mereka bahwa dia bekerja di media, mencatat bahwa kendaraannya memiliki tulisan “Pers” di atasnya.
Pengawas Umum Media Resmi, Menteri Ahmed Assaf, pada hari yang sama mengatakan media Palestina beroperasi di tengah tantangan luar biasa yang diberlakukan oleh otoritas pendudukan Israel, yang berujung pada pembunuhan jurnalis. Dalam pidatonya di KTT Palestina untuk Komunikasi Sosial yang diadakan di Ramallah, menteri Assaf mengatakan otoritas pendudukan Israel berusaha membuat wartawan merasa bahwa melakukan tugas jurnalistik mereka akan membuat mereka mati.
Assaf menekankan bahwa ancaman dan tantangan yang dipaksakan oleh pendudukan ditanggapi dengan tekad besar oleh media Palestina dalam menjalankan tugasnya. Mereka tidak pernah mundur sedetik pun dalam menghadapi terorisme Israel. Dia sangat menghargai tingkat dan status yang dicapai media Palestina dengan mengimbangi revolusi digital, yang menunjukkan bahwa media resmi memiliki 25 platform di media sosial, dengan tujuh di antaranya menggunakan bahasa asing yang berbeda.
“Platform ini membantu kami menangani dunia dan menyebarkan narasi kami yang didasarkan pada kebenaran dalam menghadapi narasi palsu Zionis,” kata Assaf. Ia menambahkan bahwa tingkat akses bulanan ke platform media digital resmi mencapai 100 juta, angka yang mencerminkan ukuran dari upaya luar biasa yang dilakukan oleh para pekerja di media resmi. Assaf menegaskan bahwa (tindak kejahatan) tentara pendudukan sedang diburu oleh koresponden Otoritas Publik untuk Radio dan Televisi dan media Palestina pada umumnya, itulah sebabnya para pekerja media Palestina ditembak dan dijadikan sasaran dalam segala bentuk.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini