Adara Relief – Istanbul. Pada hari kedua (12/10) konferensi internasional tokoh dan aktivis Baitul Maqdis ke-10 yang berlangsung di Istanbul, Turki, terdapat sesi khusus untuk para peserta perempuan.
Dalam acara ini dihadirkan salah satu korban aksi damai “Pawai Kepulangan Akbar” yakni Maryam yang ditemani oleh ibunya Nisrin. Kaki Maryam ditembak oleh zionis Israel ketika mengikuti aksi damai “Pawai Kepulangan Akbar”. Ia merupakan seorang anak yatim. Ayahnya telah syahid ketika Maryam berusia tiga tahun. Ibunya baru berusia 25 tahun kala itu.
Dalam kesempatan tersebut Nisrin mengatakan, “Sebagai perempuan (kita -red.) harus kuat. Dan kita akan kuat dengan memiliki keimanan. Kalaulah banyak yang mengatakan bahwa dibelakang laki-laki yang hebat ada perempuan yang mendukungnya. Begitu juga sebaliknya, dibelakang perempuan yang hebat ada laki-laki yang mendukung.”
“Tapi bagi saya perempuan yang hebat adalah perempuan yang mampu berdiri sendiri, berusaha mengatasi semua masalahnya sendiri meski tidak ada laki-laki dibelakangnya. Dia menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah SWT Dzat yang Maha Kuat,” tutupnya.
Di akhir acara, delegasi Adara Relief International memberikan bingkisan kepada Maryam sebagai tanda simpati, dukungan sekaligus cinta.
(Nurhayati)