Lebih dari 20 ribu jamaah dari seluruh wilayah Palestina menunaikan sholat jum’at (27/11), di Masjidil Aqsho al mubarak, kota al Quds. Mereka datang dari Tepi Barat, Jalur Gaza, al Quds dan dari wilayah Palestina yang diduduki.
Menurut “Al Quds press”, tentara zionis Israel belum memberikan batasan terhadap para jamaah yang menunaikan sholat jum’at di Masjidil Aqsho. Namun, memperketat prosedur pemeriksaan terhadap warga masyarakat yang berada di sekitar kota Tua dan Masjidil Aqsho.
Mufti Agung Al Quds Syeikh Muhammad Hussein dalam khutbahnya berpesan bahwa kita harus lebih fokus dalam menguburkan jenazah para syuhada, putra putri mereka berhak untuk menguburkan jenazah jenazah mereka sesuai dengan syariat Islam. Dan mendesak masyarakat international serta institusi yang berhubungan dengan hak Asasi Manusia untuk menekan para tentara zionis Israel agar mengembalikan jenazah para syuhada.
Ia juga mengingatkan kepada para fraksi yang berada di Masjidil Aqsho tentang pelanggaran-pelanggaran yang ada, serta menyeru kepada kepada seluruh masyarakat Palestina untuk bersatu dan menjauhi perpecahan dan perselisihan.
Syeikh Hussein juga memperhatikan pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh zionis Israel terhadap Masjidil Aqsho, serta penyerangan yang terus berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa tidak ada yang berhak mengusik Al Aqsho walau zionis Israel sekalipun, Masjidil Aqsho sepenuhnya adalah hak murni orang-orang Islam, dan tidak ada yang berhak selain mereka.
Di sisi lain, telah berdiri kota-kota zionis Israel di Al Quds, dengan pasukan-pasukan tentara zionis, mereka menjarah tempat-tempat perdagangan yang berada di sekitar kota Tua dan menyita barang-barang yang ada.