• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Jumat, November 14, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel

KPIQP: Jangan Biarkan Perempuan dan Anak Al Quds Terus Menderita

by Adara Relief International
Oktober 7, 2021
in Artikel, Tema Populer
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
KPIQP: Jangan Biarkan Perempuan dan Anak Al Quds Terus Menderita
19
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Penduduk Al Quds telah lama menderita sejak Israel menjajah pada 1967. Kota yang menurut kebijakan PBB seharusnya menjadi kota yang dikelola lembaga Internasional, dirampas Israel melalui invasi militer.

Sejak saat itu, Israel menerapkan kebijakan yang menyengsarakan penduduk Al Quds, agar mereka angkat kaki dari rumah mereka.

Kebijakan berupa pajak yang tinggi sehingga penduduk Al Quds tidak bisa membayarnya. Lalu, sulitnya mendapatkan izin membangun rumah hingga penduduk sering terpaksa menambah bangunan rumah mereka tanpa ijin.

Ujungnya, pemaksaan pembongkaran rumah. Berdasarkan data dari OCHA (United Nation Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), sejak 2009 hingga saat ini, sebanyak 2.669 warga Al Quds terkena kebijakan pengusiran dan penghancuran rumah.

Baca juga: Kepedihan Warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Selama 2020

Perempuan dan Anak-Anak Merupakan Korban Mayoritas dari Kebijakan Ini

Penderitaan mereka semakin bertambah dengan dibangunnya kebijakan tembok rasial yang membatasi gerak langkah warga Al Quds dengan tetangga terdekatnya. Warga Al Quds menjadi terisolasi satu sama lain. Untuk sekedar berangkat sekolah, seorang anak harus melewati berbagai pos penjagaan.

Dunia boleh saja berdiam dengan segala yang terjadi. Namun Indonesia, melalui KPIQP, menyerukan agar penderitaan ini segera dihentikan.

Penjajahan tidak layak untuk dipertahankan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan.

Melalui webinar yang dilakukan pada Sabtu (13/3) dengan tema “Duka Perempuan dan Anak Al Quds, Duka Kita”, KPIQP menunjukkan komitmen atas dukungan ini.

Sebagai pembicara pembuka, Bunyan Saptomo, selaku perwakilan MUI menegaskan, mengapa pentingnya peran umat Islam dalam perjuangan untuk Al Aqsa.

“Marilah kita memanfaatkan media yang ada, untuk sama-sama menggalang persatuan dan kampanye terhadap dunia. Mari kita terus dengungkan upaya untuk mewujudkan perdamaian, melawan penjajahan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Israel,” ungkapnya dalam webinar yang dihadiri lebih dari seribu orang melalui platform daring.

Mengenai penderitaan yang dialami oleh perempuan dan anak di Palestina, Kepala Pusat Studi Gender UII, Trias Setiawati mengungkapkan bahwa mereka tidak hanya mengalami penderitaan secara individual dan keluarga. Perempuan dan anak Al Quds harus menghadapi tentara-tentara Israel setiap harinya.

Tentara Israel tidak membedakan antara perempuan atau anak-anak. Semua diperlakukan seperti menghadapi laki-laki dewasa.

Baca juga: Kesaksian Anak-Anak Palestina tentang Pengalamannya Saat di Penjara

Secara riil, penderitaan perempuan dan anak di Al Quds dapat ditangkap dari pembicara ketiga, Zena Said, guru majelis taklim Mesjid Al Aqsa. Menurutnya, Israel secara sengaja menyengsarakan perekonomian penduduk Al Quds hingga tingkat kemiskinan mencapai 82%. Kondisi ini diperparah karena adanya upaya sistematis Zionis untuk menghancurkan moral anak Palestina dengan membagikan narkoba secara gratis.

Tingkat Kekerasan Tentara terhadap Perempuan dan Anak Juga Tinggi

Zena sendiri mengalami dua kali kekerasan tentara penjajah zionis hingga rahangnya patah. Ini semua membuat para ibu di Al Quds dihinggapi kekhawatiran yang sangat tinggi terhadap keselamatan keluarga mereka. “Namun di atas itu semua, para perempuan Al Quds lebih mengkhawatirkan kondisi Masjid Al Aqsa di bawah penjajahan zionis. Al Aqsa adalah titipan Nabi dan kompas perjuangan hidup Muslim,” demikian Zena menutup pembicaraannya dalam webinar yang diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan Pekan Al Quds Internasional yang diinisiasi oleh Asosiasi Ulama Palestina.

Sebagai pembicara penutup, Nurjanah Hulwani, yang juga merupakan ketua KPIQP, mengingatkan bahwa yang dilakukan penduduk Palestina saat ini bukanlah untuk menjaga negara mereka. Namun yang mereka lakukan adalah untuk menjaga martabat ummat, karena ada Al Aqsa di dalamnya.

Namun ironinya, karena hal tersebut mereka harus kehilangan rumahnya dan martabat mereka dinistakan. Agar penderitaan ini segera berakhir, Nurjanah mengajak seluruh elemen umat manusia, apapun agama mereka untuk bersatu menyelesaikan urusan Palestina. “Cukup menjadi manusia untuk menolong Palestina,” pesannya kepada para peserta webinar yang diselenggarakan KPIQ bekerja sama dengan Smart 171, Kulluna Maryam, KNRP TV, Radio Silaturahim, Khodijatee Foundation dan Akhwat Bergerak.

Baca Juga

Penggalian Masjid Al-Aqsa: Upaya Israel untuk Menghapuskan Identitas Islam di Al-Quds (Yerusalem)

Luka yang Tersembunyi: Tentang Panen Zaitun yang Kandas dan Ancaman Aneksasi yang Meluas di Tepi Barat

***

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar Program Bantuan Adara untuk Palestina.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.

ShareTweetSendShare
Previous Post

Kesaksian Anak-Anak Palestina tentang Pengalamannya Saat di Penjara

Next Post

Adara dan Nizamia: Edukasi Palestina dengan Story Telling

Adara Relief International

Related Posts

Peresmian terowongan di “Kota David”, dekat lingkungan Masjid Al-Aqsa (MEE)
Sorotan

Penggalian Masjid Al-Aqsa: Upaya Israel untuk Menghapuskan Identitas Islam di Al-Quds (Yerusalem)

by Adara Relief International
November 11, 2025
0
35

Pada pertengahan September lalu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, meresmikan situs wisata arkeologi kontroversial yang dipimpin oleh kelompok pemukim...

Read moreDetails
Tentara Israel melindungi pemukim ilegal yang membawa senjata di Hebron, Tepi Barat (Al Jazeera)

Luka yang Tersembunyi: Tentang Panen Zaitun yang Kandas dan Ancaman Aneksasi yang Meluas di Tepi Barat

November 5, 2025
24
Tawanan yang dibebaskan di Tepi Barat membuat simbol kebebasan dengan jarinya (The Guardian)

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

Oktober 30, 2025
41
Penduduk Gaza berjalan di puing-puing kehancuran akibat Genosida (MEE)

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

Oktober 21, 2025
40
Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

Oktober 14, 2025
1.9k
Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Oktober 6, 2025
1k
Next Post
Adara dan Nizamia: Edukasi Palestina dengan Story Telling

Adara dan Nizamia: Edukasi Palestina dengan Story Telling

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkah dalam Tiap Suapan untuk 4.000 Warga Deir Balah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630