Keluarga yang mengungsi akibat gempa bumi di Turki sangat membutuhkan makanan, air, dan barang-barang kebersihan dasar serta sanitasi saat bulan suci Ramadan dimulai, kata Save the Children pada Rabu (22/3). Ramadan dianggap sebagai waktu kasih sayang, amal, dan persatuan, tetapi dengan rumah-rumah yang hancur dan keluarga yang tercabik-cabik oleh gempa bumi, Ramadan tahun ini akan menjadi perjuangan bagi banyak orang.
Gempa dahsyat tersebut menewaskan lebih dari 48.000 orang di Turki saja, melukai lebih dari 115.000 orang, dan membuat 2,7 juta orang mengungsi, tinggal di pemukiman sementara – termasuk tenda. Selain itu, dua provinsi dilanda banjir bandang yang parah pada minggu lalu. Banjir menewaskan sedikitnya 19 orang dan mempersulit keluarga untuk mencoba dan membangun kembali kehidupan mereka.
Fatma* (29 tahun) tinggal di sebuah tenda di desa kecil di Provinsi Adıyaman bersama suami dan tiga anaknya yang berusia empat, tujuh, dan sembilan tahun. Banyak rumah di desanya hancur akibat gempa bumi dan desanya juga dilanda hujan deras dan banjir minggu lalu. “Saya sangat prihatin dengan Ramadan tahun ini. Kami tinggal di luar. Kami tidak tahu di mana kami akan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Kami membutuhkan dapur memasak yang tepat. Kami telah kehilangan harapan untuk Ramadan – sekarang kami tidak tahu apa yang akan terjadi.” kata Fatma*.
Putranya yang berusia tujuh tahun memiliki kecacatan dan dia khawatir tentang kesejahteraannya yang hidup dalam kondisi sulit ini. “Kami membutuhkan tempat berlindung yang layak karena anak saya dalam bahaya. Saya takut tentang bagaimana anak saya akan terpengaruh. Yang paling penting bagi kami adalah memiliki tempat tinggal yang aman dengan kebersihan yang baik.”
Zeynep* (41 tahun), tinggal di tenda di desa yang sama, bersama suami dan empat anaknya setelah rumah mereka hancur akibat gempa. “Tahun lalu selama Ramadan kami berdoa bersama. Kami hidup bahagia dengan anak-anak kami. Sekarang, setiap orang telah kehilangan seseorang dari keluarga atau kerabatnya. Kami telah kehilangan kenangan indah kami. Tidak akan ada yang sama pada Ramadan tahun ini,” kata Zeynep*. “Kami tidak bisa membersihkan tempat tinggal kami. Air yang dapat kami akses tidak layak untuk diminum. Kami memiliki toilet umum di ujung jalan. Kami membutuhkan makanan dan tempat untuk beribadah.”
Eylül* mencoba untuk tetap kuat setelah kehilangan segalanya, tinggal di tenda bersama putri dan cucu perempuannya Fatima* yang berusia 3 tahun. Dia tidak tahu di mana mereka akan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa selama Ramadan, “Baik atau buruk, kami akan terus hidup. Kami akan berpuasa bahkan hanya dengan roti dan air.”
Sumber:
https://www.savethechildren.net
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini