Adara Relief-Jakarta: Keramik cantik ini berasal dari kota Nablus, Palestina. Kerajinan tangan ini merupakan warisan turun temurun rakyat Palestina. Aslan, pemilik pabrik yang berusaha melestarikan warisan budaya terancam gulung.
“Industri kerajinan ini tetap utuh dan tidak diubah, ini adalah warisan klasik yang kita pertahankan dari generasi ke generasi,” ungkap Aslan.
Pabrik milik Aslan telah berlalu lebih dari satu abad. Namun, miliknya yang merupakan penerus keluarganya mengahadapi intimidasi dari penjajah Zionis yg berusaha merebut dan menyegel usaha bisnisnya ini. Mereka berusaha memindahkannya ke tempat lain. Hingga menghambatnya melakukan ekspor ke luar negeri.
“Profesi ini sudah ada di Nablus sejak 100 tahun dan pabrik ini telah dibuka pada tahun 1913. Penjajah berusaha untuk memindahkannya ke Jaffa, tetapi kami sangat menolak. Para penjajah mendapati usahanya tidak berhasil, mengambil cara lain dengan menghambat ekspor ke luar negeri.” ungkapnya.
Aslan menjelaskan bagaimana berada dalam tekanan penjajahan. Pabrik milik Aslan adalah pabrik terakhir di Timur Tengah (Palestina Mungkin) yang memproduksi ubin hias.
Aslan telah membuat ubin kota Nablus menjadi berwarna, ubin yang menghiasi rumah-rumah rakyat Palestina menjadi sumber kesenangan dan kebahagiaan mereka. Aslan sampai saat ini mempertahankan warisan rakyat Palestina dengan karya seninya.
Sumber : nn.ps