Flotilla Global Sumud untuk Gaza melaporkan pada Selasa (9/09) bahwa salah satu kapal utamanya, yang berlayar dengan bendera Portugal, mengalami ledakan di perairan Tunisia. Enam penumpang dan awak kapal dilaporkan selamat.
Pihak flotilla menyebut ledakan tersebut terjadi akibat serangan drone, sementara otoritas Tunisia menegaskan ledakan berasal dari dalam kapal dan membantah adanya serangan dari udara. Kapal itu mengalami kerusakan dan kebakaran pada dek utama serta ruang penyimpanan bawah kapal.
Flotilla ini merupakan inisiatif internasional untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui kapal sipil, dengan dukungan delegasi dari 44 negara. Di antara tokoh yang terlibat adalah aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, dan politisi Portugal Mariana Mortagua.
Greta Thunberg, yang saat kejadian berada di pelabuhan Tunisia, menyebut kapal yang membawa bantuan kemanusiaan itu telah “dibom.” Ia menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan upaya lain untuk mencegah flotilla mencapai Gaza, mematahkan blokade, dan membungkam solidaritas terhadap Palestina. “Ini tidak akan menghentikan perjuangan kami,” tegasnya.
Flotilla Sumud, “sumud” berarti keteguhan atau ketabahan dalam bahasa Arab, berangkat dari Barcelona menuju Gaza pada Ahad lalu. Setelah tertunda karena cuaca buruk, mereka kembali berlayar pada Senin pagi. Sejumlah aktivis juga mengaku sempat melihat drone melayang di atas kapal-kapal mereka ketika berada sekitar 170 km dari Pulau Mallorca.
Setibanya di pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, puluhan orang berkumpul menyambut flotilla sambil mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan “Bebaskan Palestina.”
Meski menghadapi intimidasi dan ancaman, flotilla menegaskan bahwa misi damai mereka untuk menembus pengepungan Gaza akan terus dilanjutkan. “Tindakan agresi yang bertujuan menakut-nakuti tidak akan menghentikan kami. Kami akan tetap berdiri teguh bersama rakyat Gaza,” tegas pernyataan resmi flotilla.
Sumber: Ynet News, Reuters.






