Asosiasi Ulama Mulim Dunia melaunching kemarin Selasa (22/12) Kampanye Internasional Mendukung Murabith di masjid Al-Aqsha. Murabith adalah warga Palestina yang setiap saat berjaga di masjid Al-Aqsha untuk menghadang serbuan warga Yahudi.
Dalam keterangan yang disampaikan Sekjen Asosiasi Ulama Muslim Ali Al-Qarah Daghi sebagai pesan segera kepada anggota Asosiasi di seluruh dunia agar mengkhususkan hari Jumat depan (25/12) sebagai hari solidaritas Masjid Al-Aqsha untuk mengingatkan kepada seluruh dunia tentang apa yang dilakukan Israel yang menghancurkan simbol-simbol Islam sebagai langkah awal untuk membangun kuil mitos Solomon di atas puing-puing masjid.
Asosiasi Ulama Muslim menyerukan agar khutbah Jumat dan pengajian pada hari Jumat dikhususkan untuk menjelaskan peran Murabith dan pentingnya mendukung mereka serta merespon kampanye dukungan terhadap mereka serta memberikan kafalah sebesar 12.000 murabith di al-Aqsha dengan 600 dolar setiap bulan. Sehingga para ribath menjadi profesi mereka untuk menghalangi proyek zionis penjajah.
Asosiasi menyerukan agar ada komunikasi dengan penguasa, pemerintah, organisasi internasional dan swasta untuk mendukung hak Palestina dalam membela tanah air dan tempat sucinya. Selain itu juga berkomunikasi dengan pihak media massa di setiap negara untuk memblowup persoalan Palestina dan hak mereka serta membongkar rencana jahat zionis penjajah yang berusaha membagi masjid Al-Aqsha dan yahudisasi dan penguasaan terhadapnya.
Masjid Al-Aqsha hingga saat menjadi sasaran serbuan setiap hari dari warga pemukim Yahudi ilegal dan pasukan Israel. Para murabith menghadapi serbuan Yahudi itu. Pihak Israel kemudian mengekang mereka dan mengeluarkan kebijakan pengusiran terhadap warga Palestina yang berjaga di masjid Al-Aqsha.