Adara Relief International pada Senin (6/2) mendatangi kantor Foodbank of Indonesia (FOI) di bilangan Cipete Selatan, Cilandak untuk menjalin sinergi pada isu penurunan prevalensi stunting dengan intervensi dalam persoalan pangan dan pemenuhan gizi. Kunjungan ini disambut oleh Ketua Pembina Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Foodbank of Indonesia), M. Hendro Utomo, Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia (Foodbank of Indonesia) Wida Septarina Wijayanti beserta tim.
Adara sebagai lembaga kemanusiaan peduli anak dan perempuan ikut mengambil peran dalam isu stunting ini.
“Adara menggagas program TUNAS (Turunkan Angka Stunting) bertujuan menurukan prevalensi stunting dengan pemenuhan gizi anak dan ibu hamil (dari 1000 hari pertama kehidupan) dan pengadaan akses air bersih dan sanitasi”, ungkap Sri Vira Chandra, Direktur Utama Adara Relief International saat membuka perbincangan.
Isu stunting pada dasarnya sangat berkaitan dengan hak anak, yaitu hak untuk mendapatkan kesehatan dan kesejahteraan. Anak menjadi bagian dari kelompok rentan yang membutuhkan peran keluarga terutama ibu untuk menyokong kesejahteraan dan memastikan ketersediaan pangan bagi mereka.
Dalam kesempatan ini, M. Hendro Utomo mengatakan pemenuhan akses pangan bisa dilakukan dengan begitu banyak cara yang praktis dan bisa dilakukan sendiri di rumah serta lingkungan sekitar. Maka, edukasi ke masyarakat menjadi penting untuk membuka wawasan seputar pentingnya makanan sehat bagi anak.
“Masyarakat yang telah teredukasi, menjamin terpenuhinya akses pangan yang baik untuk anak mereka”, pungkasnya.
Guna mewujudkan tujuan pemerintah dalam mencapai target penurunan kasus stunting di Indonesia dari 21,6 persen (2022) menjadi 14 persen tahun 2024 nanti. Perlu adanya kerjasama dan kerja keras nyata dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dari pertemuan ini diharapkan Adara bisa membangun sinergi dengan Foodbank of Indonesia (FOI) dalam mencapai target penurunan stunting.